Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Shame

Many times I feel ashamed of not being able to contribute more to the society. Not giving back when I have so many. Not that I don't want to, because I really do. I just don't know where to channel my abundance or surplus without someone else pilfered it for own personal gain. I distrust the nature of many people because I've seen so many charities misdirected or being used not for the initial purpose. It's like many people now seemed entitled to take some part of the money (or stuffs) that they supposed to use for benefit of community and unashamedly confiscate and use personally. And this type of behaviour is making myself sick.

Tidak Tahu? Sama!

Menjadi karyawan sebuah perusahaan penyedia perangkat telekomunikasi dan jasa pemeliharaannya, membuatku bertanya pada diri sendiri: "Inikah yang kucari? Inikah posisi yang tepat dalam hidupku?" Dan yang lebih penting lagi: "Apakah aku puas dengan pencapaian selama ini?" Jawaban yang bisa kuberikan adalah: "Rasanya bukan. Sepertinya tidak." Dan, "Belum!" Aku masih mencari posisi dan peranku dalam hidup, apa yang bisa kuberikan pada diri sendiri, apa yang bisa kuberikan untuk orang lain. Sudah cukup berguna dan bermanfaatkan kiprahku di dalam perusahaan, bagi orang di sekitar, bagi orang yang kusayangi, untuk orang yang bahkan tidak pernah kutemui secara langsung. Seperti krisis diri - biarpun aku tidak sudi menyebutnya sebuah "krisis" karena akan terdengar seperti keadaan genting dan memaksa - yang berkepanjangan. Aku tahu apa pemicunya, di mana titik mulainya, dan samar-samar aku bisa bayangkan apa solusinya. Tapi un

Bermain Kata-Kata

Rasanya tak bisa lepas dari dugaan bahwa si penjual membuat spanduk untuk promosi dagang dengan bermain kata-kata yang sekilas mirip dengan istilah anak muda. "Uwak Jutek"? Atau memang itulah cara penulisan nama nenek ini?