Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

menjalin kebersamaan

Menjalin persatuan dan kesatuan... Kata orang-orang itu seperti sebuah lagu yang tak lagi berkumandang, mungkin karena aku sudah tak lagi menonton televisi. Mau bagaimana lagi? Buat apa menghabiskan waktu menonton televisi sedangkan ada banyak informasi lainnya tersedia di banyak tempat dari berbagai kanal yang lebih banyak (lebih padat?) data dalam waktu konsumsi yang sama. Seperti menonton serial, kamu mau menonton gratis siaran tapi diberi iklan, atau mau menonton tanpa dikenakan iklan tapi membayar lebih? Sesederhana itu: punya uang yang cukup agar bisa punya opsi yang lebih banyak. Hidup lebih mudah bila lebih banyak pilihan. Untuk bisa lebih banyak pilihan, perlu lebih mampu (lebih beruang). Sesederhana itu.

tidak mudah menyerah

seorang yang konyol sepertiku seharusnya tidak mudah menyerah, bagaimanapun kondisi perlakuan yang kuterima. bersikap positif tanpa menjadi overly positive borderline delusional. sebenenarnya apa yang bisa kuberikan ke orang-orang di sekitarku? tidak tahu. aku tidak boleh menyerah segampang itu. dorong diri lebih kuat lagi. tantang diri setiap hari. maju, atau mengalah dan jadi abu.

mencibir ke cermin

seorang yang sedang mencibir ke orang lain tanpa sadar yang dilihatnya itu adalah sebuah cermin. siapakah yang seperti itu? sesederhana tidak mengenali diri sediri dalam orang lain, bahwa apa yang diinginkan, hal yang ditakuti, menyukai sesuatu, pada dasarnya adalah sama. sama seperti kau dan aku, kita dan mereka, berbeda tapi pada dasarnya sama. ketidakmampuan untuk berempati seperti mencibir ke cermin, memusuhi sesama manusia tanpa mau memahami bahwa pada hakekatnya kau, aku, dia, mereka, semua adalah sama.

ini ada masalah apa lagi dengan si bedul?

ada banyak hal yang perlu diurus dan dikerjakan dalam waktu bersamaan tetapi kenapa ini lagi dan ini lagi hal yang muncul dan menyita waktu tenaga pikiran kita? tidak benar kalau aku tidak berminat atau dibilang tidak mau berubah dan mengubah. aku tahu aku butuh berubah agar tidak begini-begini saja tanpa ada kemajuan yang berarti. sial. aku mulai meracau. seharusnya sadar dan paham apa konsekuensi dari pilihan yang diambil. ini berarti tidak perlu kemudian berpura-pura terkejut bila salah satu hasil yang tak diharapkanlah yang muncul. soalnya tak semua orang bisa mendapatkan apa yang diinginkan. berupaya maju itu tidaklah mudah dan memang mencemaskan. melelahkan pun.

melandai, melantai

jadi sekali lagi satu minggu berlalu tanpa ada kemajuan berarti dalam rencana besar peningkatan kemampuan diri. kenapa bisa mandeg begini seakan-akan tak ada yang berarti? aneh, aku menulis dalam rima yang tak berguna, hanya karena melatih diri dalam percakapan ku tak bisa. bergerak maju, meramu kata. ada yang dituju, bukan tak percaya.