Langsung ke konten utama

Does Religion Need THAT Much "Proofs"?

A statue of Jesus oozing holy water? An Indian skeptic debunks miracle - Slate Magazine

Do you have any regrets about intervening?
Why would one not intervene when somebody gives gullible people sewage to drink? But my reason is broader. The promotion of superstition and belief in paranormal phenomena dulls people's minds and establishes dangerous misconceptions about reality in our society. Such efforts have to be countered.
Why do people so readily believe in miracles?
For many, the regressive belief in superstitions and miracles is an escape from the hardships of life. Once trapped into irrationalism, they become more incapable of mastering reality. It is a vicious circle, like an addiction. They become vulnerable to exploitation by astrologers, godmen, dubious pseudo-psychologists, corrupt politicians, and the whole mega-industry of irrationalism.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Mengingat Jalan Raya Serpong

Ada banyak hal yang bisa kuingat dari Jalan Raya Serpong kalau nantinya aku jadi meninggalkan tempat ini. Bukan berarti aku akan merindukannya. Bisa jadi aku cuma akan mengingat beberapa hal saja sehingga perlu menuliskan beberapa hal di sini. Iklan Pilkada Ratu Atut-Rano Karno Ter- stretch  Mungkin pilkada gubernur dan wakil gubernur Propinsi Banten pada tahun 2011 ini adalah satu-satunya pilkada gubernur setempat yang aku ada di sana ketika berlangsung. Sebenarnya melihat dari jumlah spanduk, iklan billboard, stiker gratis, pamflet dan hal lainnya, bisa ditebak kalau pasangan inilah yang menjadi berbahagia sebagai pasangan yang menang! Memang sepertinya Ratu Atut masih belum ada lawan. Tidak tahu apakah Rano Karno akan berfungsi secara optimal dan efektif. Sepertinya itu adalah soal lain.

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional