Langsung ke konten utama

Rendah Hati. Sederhana.

Bahkan setelah bertahun-tahun berlalu sejak konsepnya ada dan doa sederhana itu kuucapkan, aku masih mendoakan hal yang sama:

"Ajari aku untuk rendah hati dan buat aku tetap sederhana."

Karena aku sadar Tuhan masih memperhatikanku dan aku masih belum bisa memenuhi doa itu.

Keinginan yang muncul karena aku tahu aku masih jauh dari pribadi yang rendah hati dan sederhana.

Dan Tuhan masih baik, memberiku berkali-kali kesempatan untuk berubah dalam small increments karea Dia tahu, perubahan drastis akan membuatku jatuh.

Terima kasih atas semuanya, Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...