Langsung ke konten utama

"Where Do You Go, When There's No Place For You Here Anymore?"

Pernah tidak terpikir bahwa akan ada masanya ketika dirimu menjadi obsolete alias tak lagi punya manfaat di tempatmu yang sekarang? Bahwa masamu "telah lewat"?

Aku pernah. Terlebih beberapa bulan terakhir ini.

Aku punya skill yang tidak bermanfaat di tempatku bekerja, begitu bagian ini selesai dikerjakan. Tak ada lagi yang bisa aku lakukan. Sekarang saja peranku makin berkurang karena atasan mendatangkan orang lain ke dalam organisasi.

Aku tahu tanda-tandanya dan sebagian dariku berpendapat bahwa bila sudah waktunya pergi, why not? Tetapi tentu saja, fear of the unknown membuatku terlalu takut untuk melakukan analisis terhadap posisi dan kondisi saat ini. Bahkan seperti kaku, tak bisa berpikir, tak tahu mau melakukan antisipasi seperti apalagi.

"Ke mana kau akan pergi, saat tak ada lagi tempatmu di sini?"

Aku membaca kalimat itu dalam pengantar sebuah video yang diunggah di Vimeo dan terasa seperti ditonjok di ulu hati. Karena jawabannya adalah:

"Aku tak tahu."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?