Langsung ke konten utama

Tawaran Yang Perlu Dicoba

Seseorang menghubungiku dan menawarkan untuk memegang akun media sosial mereka yang bertemakan sepeda. Untuk setiap upload content yang kulakukan, dijanjikan insentif (yang besarnya belum disebutkan). Selain itu untukku juga dijanjikan support dalam bentuk peminjampakai satu unit sepeda.

Terdengar menarik tetapi sebenarnya aku belum pernah memegang akun media sosial yang komersil. Tentu ada pertanyaan dalam diri, "Apakah aku bisa?"

Tentu saja menolak tawaran ini adalah hal yang tidak akan aku lakukan. Setidaknya aku akan belajar mengelola akun yang komersil. Ilmu baru, bukan?

Untuk memastikan bahwa kedua belah pihak sama-sama tidak merasa dirugikan, aku memang mengusulkan semacam periode percobaan selama mungkin tiga bulan, kemudian dievaluasi bersama-sama apakah orang tersebut puas dengan apa yang kulakukan. Selain itu memang aku berencana untuk datang ke kantor orang tersebut dan bicarakan soal besaran insentif yang disepakati, konten seperti apa yang diharapkan orang tersebut, dan detail lainnya agar semuanya jelas.

Kesempatan untuk belajar, dapat bayaran pula. Kenapa tidak? Anggap sebagai paid intern kan boleh juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.