Langsung ke konten utama

Menjelang Tengah Malam

Sekarang sudah menjelang tengah malam. Di luar tidak ada bunyi apapun. Dalam kamar pun hanya ketukan jemari di atas tombol keyboard laptop. Pendar cahaya layar menerangi wajah tetapi tak mampu berbuat banyak terhadap kegelapan yang menyelimuti.

Sudah cukup lama aku menghabiskan waktu mempelajari kode HTML5 yang kudapat dari hasil googling beberapa detik. Mudah sekali untuk bekerja sampai lupa beristirahat. Ada banyak hal menarik yang bisa dan dapat dipelajari di luar sana. Ilmu yang berharga atau yang tak terlalu berharga tetapi menarik minat.

Seandainya aku bisa lebih cerdas lagi, pikirku dalam hati.

Tetapi tidak bisa juga berandai-andai seperti itu karena keterbatasan yang mustahil dilampaui.

Yang bisa dan perlu dilakukan adalah menentukan prioritas dan bekerja menurut daftar kepentingan yang telah disusun itu.

Mengatur waktu lebih baik, bekerja lebih cepat, konsentrasi lebih penuh, orientasi pada target yang ada.

Menjadi profesional yang baik itu tidak mudah. Sampai menjelang tengah malam, masih juga berpikir dan evaluasi, di bagian mana lagi bisa dilakukan perbaikan dan peningkatan.

Badan lelah, otak mulai memanas, mata mulai perih dan berari, tetapi hati masih belum puas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...