Langsung ke konten utama

Bagaimana Caranya Agar Tidak Dipermainkan Pedagang?

"Bagaimana caranya aku memastikan diriku tidak dipermainkan pedagang ini?" seperti itulah pertanyaan yang sering kuarahkan ke diri sendiri tiap kali hendak bertransaksi atau minimal mengecek barang yang ditawarkan di toko (fisik maupun online). Sejujurnya, aku tidak membiasakan diri untuk mempercayakan apa yang disampaikan seseorang kepadaku. Terlebih saat orang tersebut berpotensi mendapatkan keuntungan dari kepercayaan yang kuberikan. Dalam keadaan seperti itu, penting bagi orang tersebut untuk membuatku percaya pada kata-katanya dan kemudian mengikuti apapun yang dia anjurkan: membeli barang/jasa yang ditawarkan; memberikan pinjaman uang; dan hal serupa.


Dalam keadaan seperti sekarang ini, saat orang mengira aku punya lebih banyak, lebih sejahtera daripadanya, lebih mampu "menelan" kerugian yang mungkin timbul, atau tidak akan membuat keributan bila ternyata tertipu, rasa waspada dan keragu-raguan yang terukur itu penting. Setidaknya menurutku. Tak baik bila gampang percaya. Semua orang punya jiwa oportunistis, karena sifat itu terpendam dalam aspek dasar semua mahluk hidup: kebutuhan untuk bertahan hidup.

Kembali ke pertanyaan awal, menghindari dipermainkan oleh pedagang, salah satu cara yang kulakukan adalah melakukan riset. Barang atau jasa yang hendak dibeli, dicek dulu varian spesifikasi dan harga yang umumnya ditawarkan. Cek kapan harga itu dikeluarkan. Tidak terburu-buru untuk menyelesaikan transaksi karena menampilkan kesan seakan barang/jasa hanya tersedia secara terbatas akan mendorongku sebagai calon konsumen untuk segera membayar. Ingat: waspada dan ragu-ragu yang wajar.

Semuanya bisa disimpulkan menjadi satu hal: kontrol diri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Mengingat Jalan Raya Serpong

Ada banyak hal yang bisa kuingat dari Jalan Raya Serpong kalau nantinya aku jadi meninggalkan tempat ini. Bukan berarti aku akan merindukannya. Bisa jadi aku cuma akan mengingat beberapa hal saja sehingga perlu menuliskan beberapa hal di sini. Iklan Pilkada Ratu Atut-Rano Karno Ter- stretch  Mungkin pilkada gubernur dan wakil gubernur Propinsi Banten pada tahun 2011 ini adalah satu-satunya pilkada gubernur setempat yang aku ada di sana ketika berlangsung. Sebenarnya melihat dari jumlah spanduk, iklan billboard, stiker gratis, pamflet dan hal lainnya, bisa ditebak kalau pasangan inilah yang menjadi berbahagia sebagai pasangan yang menang! Memang sepertinya Ratu Atut masih belum ada lawan. Tidak tahu apakah Rano Karno akan berfungsi secara optimal dan efektif. Sepertinya itu adalah soal lain.

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional