Langsung ke konten utama

Kemutlakan Yang Bersifat Personal

Hari Minggu, di gereja yang biasa kukunjungi sebagai simpatisan biasa. Sedang ada pertukaran pendeta.

Isi kotbah beliau pada poin pertama adalah tentang kemutlakan. Sorotannya khusus pada relasi antara seorang pengiman dengan Tuhannya.

Menurut beliau, hubungan manusia dan Tuhan itu personal. Saat seorang manusia melalu relasi itu tiba di kepercayaan bahwa dia akan diselamatkan bila percaya Tuhan, biarlah kemutlakan itu berlaku bagi dirinya sendiri.

Adalah tidak tepat bila apa yang mutlak bagi dirinya sendiri, diterapkannya untuk orang lain yang berbeda.

Kemutlakan yang dipercaya bagi dirinya sendiri dan kelompoknya, janganlah dipaksakan ke kelompok dan orang lain. Hal seperti itu akan berbahaya bagi keberagaman.

Terima kasih atas pandangannya, Pak Guruh Jatmiko. Saya setuju.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.