Langsung ke konten utama

Masalah Dengan Mudah Lupa

Jadi beberapa waktu lalu aku membaca tentang kekurangan pribadi yaitu mudah lupa, spesifik tentang membaca buku dan memahaminya, serta betapa mudahnya untuk melupakan hal yang baru saja dibaca beberapa halaman sebelumnya.

Aku akui ini terjadi padaku. Bayangkan, sesudah melewati beberapa lembar bacaan, mendadak terpikir, "Eh tunggu dulu, tadi dia bahas apa ya?" Hal ini kurasa menggangguku. Ini jugalah sebabnya aku sungkan untuk mengambil kursus atau pendidikan bersertifikasi -- yang berarti harus ujian. Semata-mata karena aku ragu setelah membayar mahal dengan uang dan waktu, pada saatnya ujian aku tidak lulus karena aku melupakan semua hal yang belum lama dipelajari.

Ini kekurangan yang perlu diatasi tapi tidak mudah. Apakah penambah parahnya mudah lupa ini karena aku makin jarang membaca teks panjang? Apakah aku lebih banyak menghabiskan waktu membaca cuitan orang di Twitter yang terbatas hanya 280 karakter sehingga membaca beberapa alinea akan membuatku mengernyitkan dahi?

Atau ini sebenarnya penanda atau gejala dari sesuatu yang lebih serius lagi?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?