Langsung ke konten utama

Fluktuatif dan Inkonsisten

kayak harga saham gorengan, fluktuatif moodku menulis. sialnya lebih banyak "gak mood".

kalau dipertimbangkan ulang, memang konsistenku hanya dalam hal selalu inkonsisten.

bila dilihat rekam jejakku dalam menulis, sudah mulai sejak sekolah dasar tapi tak pernah ada manfaat menulis ini. seperti curahan hati yang terasa memalukan bila dibaca ulang sepuluh tahun kemudian. ya, mungkin seperti tulisan ini bila terbaca lagi olehku sepuluh atau lima belas tahun lagi.

aku butuh bantuan. atau butuh kejutan. agar mau berubah.

aku cenderung menyuruh orang lain untuk berubah sedangkan aku tak bersedia melakukan apa-apa untuk perbaikan diri sendiri.

hanya karena merasa "gak mood" tadi itu, yang terlalu sering muncul.

bayangkan ada berapa banyak self-project yang sudah dimulai tapi tak berlanjut. sejumlah besar dana yang dikeluarkan untuk melakukan ini itu tapi tak selesai. padahal usia terus bertambah dan kemampuan bergadang untuk melakukan kegiatan ekstra makin tergerus.

inkonsisten dalam minat dan hobi. fluktuatif dalam berkegiatan. melupakan tujuan dan kepentingan apa yang mendesak. tak paham mana yang lebih ekonomis serta profitable dalam jangka panjang. kekuranganku ternyata banyak juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?