Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

melangkah ke arah yang baru

ini masa yang penuh cobaan dari beberapa macam sisi. perlu berhati-hati dalam melangkah. atur napas, lihat sekeliling, terawang ke depan. mau ke mana, mau jadi apa, mau berbuat apa ke siapa. soalnya sekarang ini salah sedikit lalu ketiban cobaan, tak terbayangkan bagaimana bisa keluar dari itu. pandemi, persaingan dunia kerja, ketiadaan teman dan keluarga yang dekat dan bisa membantu / menolong saat membutuhkan. mencoba menentukan arah baru karena setelah dipikir dan dianalisis lagi, hidup dengan cara yang sama dan mengandalkan sumber penghasilan yang itu-itu saja, alamat buruk sekali saat terkena cobaan. sekarang aku berbicara seperti orang taat beragama padahal berdoa saja sangat jarang. melangkah ke arah yang baru, perlu, tapi aku belum tahu bagaimana caranya.

memecah kesatuan dalam unit yang lebih mudah dicerna

intinya dalam mencapai target yang dimaui diri sendiri adalah aku perlu memecah-mecah ke dalam unit-unit yang lebih kecil suatu pekerjaan besar dan target skill yang ingin kukuasai. tidak mudah dan tidak gampang karena standar kemampuan cerna tiap orang berbeda-beda. seperti yang kutulis di sini dan makin lama semakin singkat, hanya maksimal dua sampai tiga paragraf saja sedangkan lima tahun lalu aku bisa menuliskan entah apa rambling atau rant dalam sekian paragraf! sesuatu yang harus dilakukan dan dicarikan solusinya karena sungguh tak sangka aku makin merasa menghabiskan waktu sia-sia saja selama masa pandemi ini. padahal jauh lebih banyak waktu luang karena misalkan saja ada tambahan waktu minimal satu jam per hari diperoleh dari tidak melakukan commuting. marilah kita mulai!

membaca aturan "privacy" dari penyedia jasa

di masa sekarang ini ada berapa banyak program dan aplikasi digital yang kamu pakai? ada berapa banyak yang kamu mau membaca isinya dan memahami apa saja hak dan kewajibanmu sebagai pengguna jasa, apa dan seberapa banyak kewajiban penyedia jasa dan bagaimana tanggungjawabnya atas data-data pribadi yang kamu isikan demi bisa menggunakan jasa mereka? aku yakin, tak banyak yang mau meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membaca syarat dan ketentuan dari penyelenggaraan suatu jasa yang dipakai. akibatnya, bisa saja kaget ketika menemukan begitu banyaknya informasi pribadi yang beredar dan seberapa jauh suatu perusahaan bisa membaca profil dirimu: siapa kamu, apa yang kamu mau, preferensi dan kondisi ekonomi saat ini, dan hal-hal lainnya. soal di mana kamu tinggal dan di mana kamu bekerja pun, mereka bisa tahu. segal tentang dirimu bisa ketahuan. bagaimana kamu melindungi diri sendiri?

malam dan keraguan

sudah malam dan waktunya meragukan diri sendiri. sering berulang dan membuatku bertanya-tanya, apakah hanya aku sendiri yang seperti ini? meragukan diri sendiri dan orang-orang terdekatku? jadi masalah utamanya adalah aku merasa belum cukup berbuat untuk diri sendiri dan orang-orang terdekat yang kusayangi. ada banyak kesempatan yang kulewatkan karena aku ragu untuk mengambilnya. tidak seperti orang lain yang mampu merasa bisa!  dan melakukannya, aku cenderung menghindar atau pindah ke barisan belakang dari orang-orang di mana aku bisa merasa aman untuk mengamati perilaku orang lain. padahal dengan berada di belakang orang lain, aku melewatkan kesempatan untuk unjuk gigi dan mendapatkan perhatian untuk membuka pintu-pintu kesempatan lainnya. orang yang terlihat aktif bertindak dan dapat menjelaskan tindakannya, akan lebih menarik dan diingat orang-orang lain dibandingkan menjadi seperti wallflower . tidak bisa tidur cepat, tidak bisa tidur nyenyak, karena merasa belum bertindak optimal