Langsung ke konten utama

Memilih Reksadana Pasar Uang

 Jadi, aku pikir sudah saatnya aku mencoba Reksadana Pasar Uang yang kuharap dapat memberikan keuntungan lebih baik dibandingkan mencoba-coba trading saham yang sudah rutin lebih sering boncos daripada menambah pundi-pundi. Tidak menyenangkan dan tidak menarik sama sekali bila rutin kehilangan uang karena salah pilih.

Kesulitannya adalah aku tidak tahu mana yang paling baik imbal hasilnya dari sebegitu banyak pilihan yang tersedia untuk diinvestasikan. Kata orang, menabung dulu saja sambil belajar. Kataku, aku tak mau buang-buang waktu hanya belajar teori saja. Akibatnya jelas, aku kehilangan dan kehilangan uang lagi kalau salah penempatan dan salah mengambil posisi. Ini seperti percobaan personal finance yang absurd dan gegabah dan bodoh.

But that's me.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?