Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

kontrol emosi sendiri

  menjalani hidup yang datar saja? tidak menarik! naik turun kehidupan itu perlu. apalagi kalau ada yang bisa dipelajari dari pengalaman pribadi. atau tidakpun, mendapatkan informasi pengalaman orang lain, analisis, dan tentukan mau melakukan apa. jangan sampai tidak mengakui atau tak menyadari bahwa tanpa bantuan orang lain, diri ini tidak akan bisa sampai di sini. jadi, kontrol emosi sendiri, karena aku butuh orang lain biarpun mungkin orangnya tak kusukai. ubah parameternya, ganti threshold  nya, bukan sekedar rasa tak suka. tetapkan nilai yang berharga, misalnya integritas pribadi lawan bicara. biarpun gaya bicaranya menjengkelkan, tapi kalau true to her words , tidak ingkar janji, ya kontrol emosi dan tidak perlu sampai meng- write off  orangnya sebagai sesuatu yang buruk. offendedness itu lebih besar porsinya dari diri sendiri.

memandang masa lalu, masa kini, dan masa depan

Sebagai orang yang tidak mungkin melakukan perjalanan waktu dan mundur ke masa lalu untuk mengubah sesuatu (keputusan yang diambil, peristiwa yang terjadi, etc.), atau melompat ke masa depan untuk melihat apa yang terjadi atas keputusan yang diambil, aku menghabiskan terlalu banyak waktu berkhayal dan berandai-andai. Biarpun aku tahu ini tidak baik, tetapi tetap saja aku lakukan tiap kali aku ada waktu luang atau semacam down time  di dalam kepala. Seperti semacam habit  yang buruk tetapi adiktif, aku ketagihan. Memandang masa lalu dan berandai-andai melakukan B dan bukannya A. Memilih membeli C dan D daripada menghabiskan semuanya ke E. Semacam itulah, permainan dalam kepala yang berisi penyesalan dan mengutuki diri sendiri. Merusak sekali tapi memang nagih . Masa kini yang tidak dirasa optimal dan cukup memuaskan memang tidak enak, lalu tentu saja, ketakutan akan masa depan yang tidak jelas. Ini sangat amat merusak ketenangan hati dan pikiran. Bisa membuat sakit. Seharusnya dikurangi