Langsung ke konten utama

memandang masa lalu, masa kini, dan masa depan

Sebagai orang yang tidak mungkin melakukan perjalanan waktu dan mundur ke masa lalu untuk mengubah sesuatu (keputusan yang diambil, peristiwa yang terjadi, etc.), atau melompat ke masa depan untuk melihat apa yang terjadi atas keputusan yang diambil, aku menghabiskan terlalu banyak waktu berkhayal dan berandai-andai. Biarpun aku tahu ini tidak baik, tetapi tetap saja aku lakukan tiap kali aku ada waktu luang atau semacam down time di dalam kepala. Seperti semacam habit yang buruk tetapi adiktif, aku ketagihan.

Memandang masa lalu dan berandai-andai melakukan B dan bukannya A. Memilih membeli C dan D daripada menghabiskan semuanya ke E. Semacam itulah, permainan dalam kepala yang berisi penyesalan dan mengutuki diri sendiri. Merusak sekali tapi memang nagih.

Masa kini yang tidak dirasa optimal dan cukup memuaskan memang tidak enak, lalu tentu saja, ketakutan akan masa depan yang tidak jelas. Ini sangat amat merusak ketenangan hati dan pikiran. Bisa membuat sakit. Seharusnya dikurangi atau tak dilakukan sama sekali (yang mana sangat mustahil).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...