Langsung ke konten utama

irrationality can be fun!

saat di airport bandara ngurah rai pada suatu perjalanan kerja, aku iseng mendatangi kios sebuah toko buku impor di ruang tunggu. ya tentu saja saat itu aku hendak kembali ke jakarta dan tak punya buku bacaan apapun untuk mengisi waktu senggang.

foto sampul depannya yang menarik membuatku tertarik mengambil lalu membaca ringkasan di belakang, well, this sounds really interesting, maka aku mengeluarkan beberapa lembar rupiah untuk membeli buku ini:


sejujurnya, buku ini salah satu buku yang aku tak menyesal membelinya, meskipun tidak sedang masa promosi -- yang berarti aku membayar harga penuh sesuai label. memang membutuhkan waktu beberapa lama untuk membacanya terkait kesibukanku sendiri tetapi boy! this one is very educational! jadi aku memikirkan buku-buku sebelum dan sesudah ini yang ditulis oleh penulis yang sama dan bagaimana mendapatkannya, karena tentu saja, toko buku impor jaringan itu tak memiliki buku terbarunya:

lalu aku memutar otakku untuk menemukan cara mengakuisisi buku baru ini karena tentu saja aku tertarik dengan ringkasan yang kubaca tentang buku ini.

jadi, cari ke mana ya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?