Langsung ke konten utama

Jadilah Cuti Di Rumah Sakit

Kadang kejutan bisa berupa kabar baik, bisa juga berupa kabar buruk.
Kondisi yang terjadi membuat kita harus bisa adaptasi dengan cepat.
Mendapatkan kabar yang mengejutkan memang harus cepat bereaksi.
Misalnya kabar saudara sendiri masuk rumah sakit dan butuh dioperasi. Jadilah aku menempuh perjalanan seratus sekian puluh kilometer. Memang sudah ada yang menangani tetapi aku tetap harus hadir, bukan?

Perawat Menyiapkan Obat-Obatan
Jadilah aku mengurus cuti selama dua hari untuk menjadi penunggu di kamar ini. Suasananya yang gelap, dingin, sepi, membuatku merasa tertekan. Terlebih lagi saudaraku yang hanya bisa beristirahat dan tak punya hiburan lain selain buku, majalah, BBM, browsing, atau game di gadget-nya.
Sungguh rasanya cuti yang tidak refreshing! Aduh!
Sepertinya masih harus menunggu satu hari lagi sebelum bisa discharge dari rumah sakit ini. Aku mengantuk dan sebenarnya membawa laptop kantor untuk kerja tetapi tidak bisa konsentrasi. Sepertinya suasana gloomy yang ada di sini membuatku tertekan.
Huh!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?