Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Urbanears. Black.

Details. Brand.

Full Moon Danger - Two

(read Full Moon Danger - One, here ) I guess you don't understand that living with a creature that supposed to be a myth, would be just... Normal. I had a lot of friends before I met her and then everything seemed just natural, which mean that she became my only companion. I didn't know whether it was I who just fell and disappear from my social circle or was it that my friends and colleagues gradually put distance from me. Either way, I don't care much right now because she is the most important part of my present  life right now. Almost Full Moon Again Okay, there were times when it would be very dangerous to be together, especially on nights like this, but the feeling of living life to the fullest, with her, is like a drug and I am an insatiable junkie. Wow, now I does sound stupid. Our life is normal, most of the time. She is the happiest when we were together, I know that by just seeing her eyes, listen to her words, smelling the scent of her body, savori

Kenapa Tidak Kutunjukkan Saja?

Aku jadi heran dengan apa yang aku lakukan dengan seakan-akan menyembunyikan hobiku selama ini. Sejak bergabung dengan company yang sekarang, aku seperti orang yang tak punya aktivitas lainnya di luar kantor. Aku bertingkah laku bagaikan orang g tak punya hal menarik dalam kehidupan pribadi yang bisa kuceritakan atau kubagi. Memang tentu saja aku tak berminat berbagi kehidupan pribadiku dengan semua orang. Itu bodoh. Tapi seharusnya ada hal yang menarik yang lebih baik didiskusikan dibanding dengan membicarakan orang lain atau bahwa orang begitu kerja seharusnya langsung menikah dan punya anak. Sebaiknya arah tulisan yang ini kuhentikan karena sepantasnya punya judul sendiri.

Keluar Dan Buatlah Kisahmu Sendiri

Daripada hidup mengikuti rencana dan skenario orang lain, kenapa tidak pergi keluar sana, jalani hidup dengan tangan terbuka yang siap menampung apapun yang terjadi, dan buat kisahmu sendiri? Aku hidup pertama-tama untuk diri sendiri. Lalu aku hidup untuk orang-orang terdekatku. Itulah urutannya. Dan karena aku butuh orang-orang terdekat untuk bisa tetap menjalani hidup, aku akan menggabungkan hidup kami menjadi kesatuan prioritas dengan variasi dan kombinasi yang berubah sesuai dengan berjalannya waktu.  Formulasi di atas rasanya masih belum tepat secara matematis tapi mungkin dengan pencarian lebih lanjut aku akan berhasil merumuskan ulang secara dengan sederhana dan elegan. Sesuatu yang akan membuatku tersenyum bersama mereka, nanti. Biarkan aku pergi mencari dan mungkinkan aku menuliskan kisahku -- biarpun pembacanya hanyalah aku sendiri.