Langsung ke konten utama

A Sucker for Coffee

So here I am finally writing again because I felt guilty not showing enough attention to this blog. Of course it would be about coffee!

Kalau kalian cukup mengenalku IRL, tentu bisa tahu bahwa betapa aku tak bisa hidup tanpa kopi. Dalam hal ini bukan sekedar kopi melainkan memang kopi yang bisa dinikmati dan dalam proses persiapannya dilakukan dengan ilmiah.

Jadi ketika Starbucks yang sekali-sekali kukunjungi ternyata mengeluarkan varian "Starbucks Reserve", CMIIW, aku sangat tertarik mencobanya.

A sucker for coffee

Baristanya menawarkan dua jenis kopi yang hanya ada di Starbucks Reserve: Kenya atau East Timor. Aku pilih East Timor tanpa ragu. Suatu pilihan yang boleh dibilang tepat karena hasil dari mesin Clover itu adalah rasa yang oke menurutku.

Kalau saja aku bisa menyisihkan uang yang memadai untuk sebuah mesin kopi yang memadai dan basic, aku akan sangat senang sekali. Tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan korporasi sebesar Starbucks. Tapi setidaknya "kebutuhan" kafein pribadi bisa tercukupi.

Sudah pernah kucoba melihat-lihat harga mesin kopi tetapi dengan kisaran di bawah 2 juta rupiah, agak tidak meyakinkan bahwa mesin itu memadai dan berusia panjang. Lalu tentu saja ada keperluan mendasar lain yang prioritasnya lebih tinggi daripada membeli sebuah mesin kopi yang tidak jelas kualitas dan usia pakainya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.