Jadi dengan penuh semangat dan menabahkan diri sendiri, aku mencoba bertahan mengolah video sampai pukul setengah lima pagi karena... Tak ada yang memintaku untuk tidur. Ya, itulah segi positif hidup sendirian di kamar kost.
Hal pertama yang sangat sulit kulakukan adalah memilih scene yang "sesuai" dari segala clip yang kupunya hasil dari beberapa kali take. Bukan karena terlalu banyak, tapi karena terlalu sedikit footage yang kupunya. Selain itu, kualitas rekamannya sangat jauh dari apa yang aku harapkan. Semuanya "menyedihkan" apalagi buatku yang sering lihat video jernih dengan gambar tajam. Sekumpulan material kualitas pas-pasan, tapi niat membuat video bagus. Mimpi saja ya...
Hal kedua yang sangat sulit dilakukan sinkronisasi rekaman suara yang dilakukan terpisah dengan rekaman gambar. Berhubung caraku adalah dengan memanfaatkan video editor sederhana dan gratis, bisa dibayangkan segala keterbatasannya. Rasanya mau menangis setiap kali memainkan video kombinasi tersebut saking amburadulnya... Gambar gelap, shaky, suara rekaman terasa cempreng, dan gerak bibir vokalis yang tak sesuai dengan bunyi rekaman yang dilakukan.
Hal ketiga adalah keterbatasan hardware.
Ini akan dibahas pada update lain kali.
Komentar
Posting Komentar