Langsung ke konten utama

Mencoba Video Edit Sederhana Untuk Membantu Teman (Part 2)

Jadi dengan penuh semangat dan menabahkan diri sendiri, aku mencoba bertahan mengolah video sampai pukul setengah lima pagi karena... Tak ada yang memintaku untuk tidur. Ya, itulah segi positif hidup sendirian di kamar kost.

Hal pertama yang sangat sulit kulakukan adalah memilih scene yang "sesuai" dari segala clip yang kupunya hasil dari beberapa kali take. Bukan karena terlalu banyak, tapi karena terlalu sedikit footage yang kupunya. Selain itu, kualitas rekamannya sangat jauh dari apa yang aku harapkan. Semuanya "menyedihkan" apalagi buatku yang sering lihat video jernih dengan gambar tajam. Sekumpulan material kualitas pas-pasan, tapi niat membuat video bagus. Mimpi saja ya...

Hal kedua yang sangat sulit dilakukan sinkronisasi rekaman suara yang dilakukan terpisah dengan rekaman gambar. Berhubung caraku adalah dengan memanfaatkan video editor sederhana dan gratis, bisa dibayangkan segala keterbatasannya. Rasanya mau menangis setiap kali memainkan video kombinasi tersebut saking amburadulnya... Gambar gelap, shaky, suara rekaman terasa cempreng, dan gerak bibir vokalis yang tak sesuai dengan bunyi rekaman yang dilakukan.

Hal ketiga adalah keterbatasan hardware.

Ini akan dibahas pada update lain kali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...