Langsung ke konten utama

Pertama, Dapatkan Kepercayaan

Ketika masuk ke dalam lingkungan baru, aku tahu akan ada banyak tantangan yang kudapat. Lingkungan yang sudah terbentuk culture-nya, lengkap dengan orang-orang yang mungkin saja merasa sudah "menguasai" domain-domain tertentu. Sudah punya ceruk masing-masing dan akan bertahan dan berupaya mempertahankan dominasinya pada daerah tersebut.

Tentu saja yang pertama kali kulakukan adalah berupaya mendapatkan kepercayaan dari orang-orang yang ada dalam posisi menentukan. Mereka yang menandatangi persetujuan. Yang punya kekuasaan dalam tahap dan bagian tertentu yang bisa mempengaruhi bahkan menentukan keberhasilan project delivery kami. Pendekatan profesional dalam rangka mendapatkan kepercayaan itu tidaklah mudah. Harus dilakukan secara terus-menerus dan dengan seksama.

Tidak ada itu namanya overpromised but underdelivered. Akan memalukan dan tidak memperlihatkan kualitas yang aku punya. Biarpun kualifikasiku tidaklah bisa dikatakan sophisticated atau bagaimana. Setidaknya aku akan bisa mengukur kemampuan diri sendiri dengan membandingkan dengan orang-orang lain yang setara posisi dan tanggungjawabnya.

Mendapatkan kepercayaan adalah langkah awal karena aku akan butuhkan dukungan untuk memperbaiki kondisi yang perlu diubah. Tidak ada yang sudah begitu sempurnanya sampai tidak bisa diperbaiki lagi. Setidaknya itulah yang kuanggap bisa kukontribusikan ke lingkungan yang baru kumasuki.

Baru enam bulan berjalan. Masih butuh waktu lebih lama dan masih tetap berhati-hati dalam bekerja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?