Langsung ke konten utama

Banyak Buku Menunggu Giliran

Banayk sekali buku di dalam kamar ini, yang belum dibaca (masih dalam plastik pembungkus seperti ketika dibeli di toko), separuh dibaca, atau sudah selesai dibaca.

Ada fiksi seperti Girl in the Spider's Web-nya David Lagercrantz, Sihir Perempuan-nya Intan Paramaditha, dan 1Q84-nya Harumi Murakami. Ada non-fiksi seperti Sapiens dan Homo Deus-nya Yuval Noah Harari, The Intelligent Investor-nya Benjamin Graham, dan The Art of Thinking Clearly-nya Rolf Dobelli.

Ada buku lainnya yang tak kutuliskan atau kufoto karena bertumpuk di sana-sini tidak jelas. Mengumpulkan debu atau menyerap kelembaban kamar. Bikin pusing kalau mengingat kondisinya. Sama seperti di kamar lainnya di kota yang satu lagi, berpeti-peti, tersimpan tak terkena cahaya. Bisa membuat stres kalau mengingat berapa banyak uang yang kukeluarkan untuk membeli semuanya.

Pantas aku jadi bersahabat dengan mie instan, beberapa bulan terakhir ini.

Kebiasaan berbelanja buku tapi tak bisa meluangkan waktu untuk membacanya...

Aduh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.