Langsung ke konten utama

Sekilas Pembicaraan Ringan

Jadi sore itu aku dan dia sedang menunggu tamu yang seharusnya tiba sekitar setengah enam sore. Entah kenapa pembicaraan kami mengarah ke aktivitas berbelanja di online shop, sebuah kegiatan yang makin banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Kami membahas beberapa marketplace yang aplikasinya tersedia di Google Play Store dan dapat diunduh ke ponsel pintar berbasis Android yang kami pakai.

Ini seperti membahas cabang dari tulisanku yang pernah kutampilkan di sini. Dalam berbelanja yang mana penjual dan pembeli tidak saling bertemu dan bertatap muka, di sebuah pasar virtual yang terbangun dalam aplikasi ponsel pintar, yang bisa jadi baik penjual dan pembeli sama-sama tidak kenal reputasi pihak yang dihadapi, aturan dan sistem yang diterapkan si marketplace menjadi sangat penting. Pembahasan kami lebih kepada bahwa ada marketplace yang karena begitu banyaknya penjual di tempatnya, apa saja barang-barang yang dijual tak lagi diregulasi. Alasannya simpel, penjual terlalu banyak, barang dagangan tak terhitung jumlah pastinya.



Sebuah ilustrasi dari The Long Tail yang sangat baik sekali.

Sebagai pembeli yang sering mempertimbangkan pembelian barang yang harus asli tetapi dengan harga termurah yang masih wajar, melihat harga yang sangat murah di sebuah marketplace sedangkan setahu diri sendiri bahwa harga seperti itu sangat amat jauh di bawah "harga standar" di toko fisik, wajar merasa curiga.

Too good to be true.

Tapi ada keraguan, jikalau ternyata memang barang asli tetapi model lama dan sedang "cuci gudang" sehingga dijual murah, sayang bila dilewatkan kesempatan ini. Hanya saja kalau sebenarnya barang yang ditampilkan adalah foto asli namum yang nantinya dikirim setelah transaksi adalah barang tiruan / bajakan / KW, mau bagaimana menuntut pertanggungjawaban si penjual? Sebagai pembeli yang cenderung awam dalam banyak hal, bagaimana melindungi diri sendiri dari penjual barang tiruan / bajakan / KW ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Persistent, With Smile"

Itulah motto yang harus kupegang dalam menjalankan tugas sekarang ini. Maksud dari "Persistent, With Smile" adalah bahwa aku tetap ngotot mencapai tujuan tugas/ kerja tanpa melupakan untuk terus tersenyum. Terdengar lebih mudah daripada kenyataannya karena saat mendapati hasilnya tak sebanding dengan upaya yang dikeluarkan, bisa jadi terasa pesimis, frustrasi, atau bahkan putus asa dan menjadi apatis! Ini tentu tidak baik dan tidak sehat. Untuk tetap bisa tersenyum dalam arti senyum yang sebenarnya, bukan senyum palsu yang dipaksakan, aku tentu akan mencoba mencari alasan yang pas. Tentu untuk bisa tersenyum dengan tulus dan punya makna, aku sedang ingin tersenyum. Yang kulakukan kemudian adalah menemukan hal-hal yang membuatku bisa tersenyum! Pencapaian kecil, lelucon pribadi, hal menyenangkan yang bisa kunikmati sendiri atau dibagi dengan orang lain. Tetap berusaha keras dengan memikirkan cara dan solusi terbaik, alternatif yang wajar, jalan keluar dari masalah,...

Daft Punk di Tron: Legacy

Dari sekian banyak blog post di internet soal film Tron: Legacy dari Disney ini, pastilah juga ada banyak yang membahas tentang Daft Punk yang mengisi ilustrasi musiknya. Tak apalah aku menambahkan satu post lagi yang bersifat minat personalku tentang angle Daft Punk, Disney, dan film fiksi ilmiah tentang komputer. Pemilihan duo Daft Punk adalah pilihan yang tepat. Musik mereka elektronik. Style  mereka robotik. Film ini tentang komputik (yeah, aku tahu aku memaksa rimanya). Tetapi betapa menariknya mendengarkan satu album ilustrasi musik untuk film ini membuatku sangat bersemangat untuk menontonnya! Aku ingin tahu apakah Linda akan merasakan hal yang sama denganku? Mengingat sekian tahun yang lalu aku membaca cerita tentang film Tron di terbitan Intisari yang saat itu sangat captivate  imajinasiku! Bayangkan: sebuah dunia dalam komputer dimana program-program saling berinteraksi, lengkap dengan adegan balap dan duel cakram! Keren! Padahal aku hanya membaca tulisan tent...

mengatur waktu sesuai kapasitas, prioritas, dan sumber daya lainnya.

 mencari tahu tentang manajemen waktu, pelan-pelan menerapkannya sesuai kondisi, konsisten dan berkomitmen dengan proses. lalu setelah beberapa waktu, melakukan evaluasi dengan maksud membuat beberapa perubahan dan penyesuaian demi semakin efektifnya bekerja. ini adalah upaya yang memerlukan ketekunan, kegigihan, dan kesabaran, selain tentunya kecerdasan pada tingkatan tertentu. prioritas yang tertinggi adalah menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya, dapat bekerja lebih cepat atau segera mendelegasikan tugas rutin yang tidak esensial. selain itu tentunya dapat berpikir kreatif dan menemukan solusi. coba lihat paragraf di atas. aku menuliskan hal-hal seperti aku tahu banyak hal padahal tidak.