Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Menyelidiki Kemungkinan Kemalasan

Kuakui kalau diriku ini punya sifat pemalas yang begitu besarnya, terkadang sampai aku tak mau bergerak dari tempatku saat itu biarpun kondisinya sudah tidak lagi sehat. Kemalasan yang mengganggu ini tidak baik. Terkadang bahkan aku lebih baik menahan haus (atau menahan rasa kebelet) karena malas untuk beranjak dari tempat duduk. Tidak baik, tidak sehat, memang. Tapi memang begitulah kalau sudah malas. Untuk berpikirpun sudah tidak mau. Seakan semua anggota badan menolak melakukan bagian mereka masing-masing. Tentu saja kebiasaan ini tidak boleh diikuti dan dituruti lebih lama lagi. Perlu dilawan! Analisis apa yang terjadi membuatku malas ini perlu dilakukan agar ditemukan cara untuk melawannya. Mari kita mulai! Besok...?

Mengatur Prioritas Hidup (Part 3)

(Lihat tulisan sebelumnya di sini  dan di sini ) Menjadikan diri sendiri sebagai prioritas kadang terlewatkan olehku. Mungkin terlewatkan olehmu juga. Menjadikan diri sendiri prioritas ini maksudnya dengan memperhatikan kebutuhan fisik dan psikis diri sendiri: makan teratur dengan menu yang sehat, olahraga teratur, istirahat cukup, dan lainnya. Tidak banyak yang sadar bahwa aset paling penting dalam menjalani hidup, terutama di Jakarta yang keras ini, adalah diri sendiri. Kita bisa saja menganggap hidup tahan banting  itu sebagai sebuah badge of honor , sebagai sesuatu yang layak dibanggakan. Padahal kita semua salah bila memperlakukan diri sendiri bagai sansak. Tubuh dan pikiran memang perlu dilatih dan diberikan ujian tetapi bukan berarti menyiksa diri tanpa ada masa perawatan dan pemulihan, atau bahkan masa memanjakan diri sendiri (secara terbatas tentunya). Ketika menyusun prioritas hidup, kita membuatkan daftar hal-hal yang tangible  untuk diraih: Keluarga. Anak. Rumah. Mo

Integrasi Kemampuan Personal - Sebuah Upaya Peningkatan Skill

Akhirnya berbagai macam software yang biasanya aku hanya sekedar tahu atau pernah lihat mulai berkelindan yang berarti aku harus bisa membuat sebuah workflow yang seamless dengan berpindah antar program dan aplikasi yang berbeda. Kebutuhan monitoring and reporting yang melibatkan berbagai macam departemen berbeda divisi tentu tidak mudah. Menyatukannya dalam sebentuk laporan yang mudah dipahami user  itulah tantangannya. Aku harus mengolah data progress pekerjaan, pengecekan terhadap kondisi rencana lapangan dan gambar rencana, membuat analisis dan summary disajikan secara berkala itulah yang perlu aku pelajari. Ada aplikasi peta seperti QGIS dan Google Earth Pro yang gratis, progress  kerja yang disimpan dalam spreadsheet Microsoft Excel, organization chart  di Microsoft Visio, surat tugas kerja dan lainnya di Microsoft Word, tampilan report dalam presentation slide Microsoft Powerpoint. Oh ya tentu saja untuk pekerjaan yang kompleks, membuatnya dalam sebuah monitoring di Microsof

Mengatur Prioritas Hidup (Part 2)

Sebelumnya aku pernah bercerita tentang prioritas hidupku yang tidak jelas karena ketika orang-orang lain berangkat untuk hobi, aku masih tetap ada di kantor untuk bekerja. Tidak enak melihat ketika rombongan teman-teman berjalan keluar kantor untuk menjalankan aktivitas bukan kerja, aku masih tertahan di kantor. Sekarang di tahun 2019 ini aku berniat untuk mengubah itu semua! Tidak bisa lagi hanya berkutat dengan pekerjaan lalu pulang dari kantor dalam keadaan lelah tidak bertenaga untuk mengerjakan hobi atau belajar hal baru. Aku harus menentukan prioritas dalam hidupku demi kebaikan dan pengembangan diri. Menjadi orang yang lebih baik dan lebih kaya, sepertinya enak. Dengan lebih kaya, aku punya kemampuan membayar biaya jasa orang lain agar aku lebih banyak waktu luang untuk melakukan aktivitas peningkatan diri. Tapi sekaya apa yang aku mau dan incar? Sama seperti doa, membuat target juga harus spesifik dan breakable dalam detail yang achieveable. Semakin diperhatikan