Langsung ke konten utama

Perbedaan Antara Dua Orang Yang Tinggal Di Bawah Atap Yang Sama

Ternyata tidak mudah untuk tinggal di bawah atap yang sama namun selalu akur. Satu visi dan misi. Menemukan titik temu dan kesepakatan dalam banyak hal. Atau dalam semua hal.

Itulah yang kupelajari dalam waktu beberapa minggu ini. Gesekan-gesekan kecil, dalam beberapa hari sekali, bakal terjadi. Egoku yang masih terlalu besar membuatku tak bisa menerima bahwa pendapat personaliti bisa diterima.

Bodoh sekali ya?

Bagaimana mungkin aku bisa selalu benar? Tapi aku tak mau menerima kenyataan kalau aku dibilang tidak tepat dalam berbuat dan bertindak. Apalagi kalau dibilang kesimpulan yang kuambil itu salah. Sungguh tinggal bersama di bawah atap yang sama punya tantangan tersendiri.

Mari belajar menemukan titik keseimbangan dan memperbaiki diri sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.