Langsung ke konten utama

Butuh Waktu, Butuh Konsentrasi

Aku butuh waktu lebih banyak, padahal dalam posisi berkarir sebagai kuli kerah putih, tak punya kebebasan atas waktu luang.
Kesalahanku misalnya menghabiskan waktu luang memilih menikmatinya dengan menonton serial televisi dalam layanan streaming berbayar. Tidak mudah berhenti sehingga ketika ada judul yang selesai, sebaiknya jeda dulu dan mengambil buku untuk dibaca.

Kesalahanku adalah karena terbiasa mengkonsumsi media gambar bergerak dan bersuara, diselingi notifikasi di layar atau dari bunyi adalah, aku tak bisa konsentrasi penuh dalam waktu lama. Perubahan kebiasaan tercermin bahkan dalam posting-anku di internet: makin ke sekarang makin pendek dan lebih banyak gambar. Perbedaannya sangat mencolok.

Dulu aku bisa menulis sekian banyak paragraf dalam satu kali duduk dan usaha. Lalu pada update berikutnya menuliskan sekian paragraf lagi tentang hal yang masih berkelanjutan dari yang sebelumnya. Berseri, bisa sampai beberapa nomor! Membacanya, orang akan mengira aku mengalami gangguan jiwa, minimal depresi. Tapi kalau sekarang, rerata aku menulis adalah tiga paragraf yang terdiri dari beberapa puluh kalimat saja. Pendek dan tak penting, lalu diberi gambar untuk menambah volume.

Konyol dan membosankan.

Aku butuh waktu untuk melatih konsentrasiku. Aku butuh menyusun ulang prioritasku. Keluargaku harus jadi nomor satu. Kemampuan membawa pulang gaji secara reguler menjadi nomor dua, yang sangat dekat sekali dengan nomor satu. Untuk perbaikan taraf hidup, butuh waktu dan tentu konsentrasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Mengingat Jalan Raya Serpong

Ada banyak hal yang bisa kuingat dari Jalan Raya Serpong kalau nantinya aku jadi meninggalkan tempat ini. Bukan berarti aku akan merindukannya. Bisa jadi aku cuma akan mengingat beberapa hal saja sehingga perlu menuliskan beberapa hal di sini. Iklan Pilkada Ratu Atut-Rano Karno Ter- stretch  Mungkin pilkada gubernur dan wakil gubernur Propinsi Banten pada tahun 2011 ini adalah satu-satunya pilkada gubernur setempat yang aku ada di sana ketika berlangsung. Sebenarnya melihat dari jumlah spanduk, iklan billboard, stiker gratis, pamflet dan hal lainnya, bisa ditebak kalau pasangan inilah yang menjadi berbahagia sebagai pasangan yang menang! Memang sepertinya Ratu Atut masih belum ada lawan. Tidak tahu apakah Rano Karno akan berfungsi secara optimal dan efektif. Sepertinya itu adalah soal lain.

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional