Langsung ke konten utama

Memodelkan Pertumbuhan Aset Perusahaan (Part 1)

Aku ingin bisa meluangkan resource untuk mempelajari sesuatu yang menarik perhatianku sejak lama: memodelkan pertumbuhan aset perusahaan, dalam hal ini tempatku bekerja saat ini. Tapi tentu saja membuat model data yang komprehensif dan mempertimbangkan banyak hal itu tidaklah mudah.


Membersihkan Data.

Semuanya dimulai dari data awal yang dimiliki. Seakurat apa isinya? Perlu cek dan ricek sebelum diolah? Tentu saja! Mana mungkin menghitung durasi aktivitas bila salah (awal atau akhir waktu) diisi dengan teks? Model angka yang dimunculkan dalam format general atau disesuaikan dengan dd-Mmm-yy? Semakin bermacam tipe format yang digunakan, database akan semakin besar dan kalkulasi bakal makin lama. Tidak efisien.

Tentunya aku harus memutuskan seperti apa data yang ditampilkan dan dicatatkan. Selain itu semua bagian yang kosong atau tak mengikuti kaidah penulisan / pencatatan, harus dikoreksi. Tidak mungkin label dan identitas unik dibuat secara asal tanpa pengaturan khusus yang memungkinkan untuk kategorisasi awal yang lebih mudah. Selain itu apa lagi yang perlu dilakukan dalam membersihkan data? Aku perlu lebih banyak membaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.