Langsung ke konten utama

memulai rutinitas lagi

sekarang hari senin pagi dan sekitar rumah suasananya masih tenang. aku terbangun karena dalam beberapa hari terakhir memang jam seginilah aku bangun. tidak lagi bisa tidur karena tentu saja kebiasaanku memikirkan terjadinya hal-hal buruk, menyusahkan, merugikan, yang semuanya masih sangat jauh ke depan atau kecil kemungkinannya terjadi.

aku sering merasa aneh: perasaanku ada di kutub "kuatir" dan kutub "marah".

seperti dalam spektrum emosi yang  tidak ada kedamaian sama sekali.

rutinitasku adalah seperti itu dan "itu" tidaklah baik bagiku.

seharusnya dalam kondisi perubahan seperti ini aku melakukan adaptasi dan menjadi pribadi yang lebih baik daripada diriku sebelumnya. aku punya tanggung jawab baru dan aku harus bisa mengurangi rutinitas lama model 2019 dan transformasi secara gradual -- aku tak bisa kalau harus ekstrim berubah dalam waktu singkat -- menjadi lebih baik. rutinitas pagi hari yang ini sebagai model baru dan aku menulis karena setelah dipikir ulang aku memperlakukan blog ini bagaikan jurnal.

padahal aku ingin memiliki professional website yang menunjukkan kemahiranku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...