Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

meskipun tak seindah pelangi

percayalah padaku meski di gelap malam, kamu gak sendirian. untuk biasanya aku tak fokus dalam meruntutkan pendapatku secara jelas. proses yang melompat-lompat tidak membantu siapapun yang seharusnya perlu memahami apa yang kubutuhkan dari pihak yang kuajak berkomunikasi. semacam ketidakmampuan yang telah mengkristalisasi di dalam diri, seperti kata-kata Mas Tukul Arwana, pesohor itu. jangan salah, menempatkan diri dalam konteks yang termutakhir itu perlu, jangan sampai menilai diri sendiri sudah "wah!" padahal aslinya tak bisa apa-apa. ada saja orang yang seperti ini di sekitarku, mungkin di sekitarmu juga. sudah mulai malam dan aku belum juga mulai mengolah tugas yang dimintakan kepadaku, jadi kututup saja tulisan ini dengan ucapan, "Selamat malam, tetap jaga jarak, cuci tangan dengan sabun selama 20 detik, dan lainnya!" ucapan yang sesuai dalam masa wabah seperti ini.

sakit kepala ini disebabkan oleh stress

dunia dihajar wabah dan semua orang yang mengaku rasional dan paham pasar, ekonomi, dan tetek bengek lainnya malah seperti panik dalam upaya mengoptimalkan keuntungan pribadi atau institusi tempatnya mencari nafkah. semua orang dalam kondisi apapun tentu mengincar sebesar-besarnya keuntungan pribadi, lalu sekuat-kuatnya usaha menghindari kerugian. ogah rugi, ngotot untung. sedangkan aku di sini merasa stress karena setiap hari melihat paper asset -ku makin menyusut nilainya tanpa bisa dibendung karena aku ini siapa sih dibanding semua orang pintar rasional paham pasar dan ekonomi? kehilangan harta sampai separuhnya dan tak jelas apakah dan kapan bisa recovery . semua beban pikiran ini membuatku stress . lalu sekarang aku mulai merasa lapar.

self-isolation and current pandemic

here we are when government instruction is to do social distancing and if you get some symptoms, just to self-isolate. that means you avoid people , to a great extent. i wonder what difference does this instruction affect my daily life, being my habit is to avoid people. yet i am not sure that i can get through this. then you realized that all important people and their families get prioritized for medical services and tests and treatment for symptoms of this pandemic. very convenient for them, not for us common people.  updated: it's just a couple of days and i'm already begin to notice how short my temper was. i could get annoyed most of the times from different causes, or a few fights among the family members.

punya aspirasi tapi tak punya komitmen

sebelumnya pernah kutuliskan di sini tentang kebutuhanku dalam menghadapi masa depan dan keadaan yang mungkin tidak menentu. ini penting karena tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi pada dirinya nanti sore, besok, atau di masa yang akan datang. inti permasalahannya adalah aku sadar ada potensi masalah dan resiko yang perlu dikelola. untuk hal ini pengelolaan yang baik diharapkan dapat memberikan hasil yang baik pula. terkait kondisi dewasa ini tentang pandemi yang kurasakan mulai mempengaruhi hidup sehari-hari, sebenarnya baik jadi pembelajaran tentang keterbatasan waktu hidup yang dimiliki. punya aspirasi untuk memperbaiki keadaan hidup dan kualitasnya tetapi tak mampu membuat dan memegang komitmen terhadap proses. bayangkan kalau kamu itu merasa lapar tetapi tak bisa membuat diri mau beranjak dari kasur di kamar kost lalu keluar ke warung terdekat untuk membeli makanan lalu memakannya! tidak terdengar absurd kalau kamu pernah mengalami hal seaneh itu. aksi yang m