Langsung ke konten utama

punya aspirasi tapi tak punya komitmen

sebelumnya pernah kutuliskan di sini tentang kebutuhanku dalam menghadapi masa depan dan keadaan yang mungkin tidak menentu. ini penting karena tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi pada dirinya nanti sore, besok, atau di masa yang akan datang. inti permasalahannya adalah aku sadar ada potensi masalah dan resiko yang perlu dikelola. untuk hal ini pengelolaan yang baik diharapkan dapat memberikan hasil yang baik pula.

terkait kondisi dewasa ini tentang pandemi yang kurasakan mulai mempengaruhi hidup sehari-hari, sebenarnya baik jadi pembelajaran tentang keterbatasan waktu hidup yang dimiliki. punya aspirasi untuk memperbaiki keadaan hidup dan kualitasnya tetapi tak mampu membuat dan memegang komitmen terhadap proses. bayangkan kalau kamu itu merasa lapar tetapi tak bisa membuat diri mau beranjak dari kasur di kamar kost lalu keluar ke warung terdekat untuk membeli makanan lalu memakannya!

tidak terdengar absurd kalau kamu pernah mengalami hal seaneh itu. aksi yang merugikan diri sendiri dan seperti tak bisa melepaskan diri dari kenyamanan alias mager yang muncul mencengkeram.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.