Langsung ke konten utama

Belajar Mengelola Emosi

Untuk dipahami menjelang tengah malam ini bahwa emosi harus bisa dikelola dengan cerdas karena ini adalah alat bagi kemajuan karir. Untuk menjadi pribadi yang bisa mengelola emosi dengan cerdas, aku perlu banyak belajar. Membaca teorinya, lalu mempraktekkan berada dalam situasi yang sangat memancing emosi bermacam-macam. Ketika dalam kondisi itu, seperti apakah reaksiku? Dapatkan aku meredam impuls untuk melakukan aksi yang dalam jangka panjang dapat merugikanku?

Tentu harus berhati-hati dalam bereaksi terhadap rangsangan dan emosi yang timbul. Perlu sejenak memberikan jeda kepada diri sendiri untuk menganalisis apakah yang terbaik untuk kondisi seperti ini.

Membiarkan diri terbawa emosi akan sangat merugikan diri sendiri. Mungkin seperti menang dalam jangka pendek atau saat itu, namun bisa saja kalah di beberapa waktu kemudian. Jangan keseringan mengikuti ledakan emosi sesaat. Akan merugikan diri sendiri atau orang-orang terdekat. Percayalah, aku sudah berkali-kali mengalaminya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?