Langsung ke konten utama

#dirumahaja Bersamamu

Kenapa tidak bertanya apa yang terjadi pada kita sehingga saat mematuhi himbauan pemerintah untuk #dirumahaja, kita tak bisa terus-menerus akur? Aku merasa bersalah tidak melakukan satu hal atau malah berbuat sesuatu yang mengganggu atau mengusik perasaanmu yang halus.

Mempertimbangkan kondisi mental saat melakukan social and physical distancing selama beberapa minggu, wajar kalau terjadi gesekan antar personal karena tak mungkin ada pasangan dan keluarga yang 100% kompatibel tanpa perbedaan yang bisa terpicu saat kondisi tidak normal. Bayangkan selama 24 jam terus-menerus berada di bawah satu atap yang sama tanpa variasi suasana dan orang. Seasyik atau serunya hubungan, selancar apapun komunikasi, dalam jangka panjang, perbedaan kecil yang terungkit melulu akan memicu perselisihan. Tentu saja ini hanya teori sok tahu dariku saja. Aku  sendiri memang mengalami hal mirip tapi tak berarti apa yang kukatakan ini pasti benar.

Sepertinya sudah jelas bahwa menjaga kesehatan mental itu juga perlu karena bayangkan saja, siapa yang tahan berada dalam ruangan sekian meter persegi dengan orang-orang yang sama, sepanjang waktu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?