Langsung ke konten utama

#tidakmudahmaju karena #dirumahaja

Bingung melihat keadaan saat ini karena tidak jelas siapa yang dapat diikuti dan didukung. Perang narasi dan pancingan sentimen untuk mengumpulkan massa sangat terasa. Entah apa jadinya masa depan bangsa ini.

Dengan membiarkan segalanya terjadi tanpa ada check and balance maka akan ruwet hidup di Indonesia di masa yang akan datang. Soalnya ada pembiaran atau malah dukungan tersembunyi atas pemanfaatan simbol-simbol tertentu untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok -- if you know what I mean. Jadi tidaklah banyak yang tersisa yang bisa dilakukan.

Menghabiskan waktu #dirumahaja sudah beberapa bulan karena wabah pandemi ini, perlahan-lahan terasa kejenuhan, frustrasi. Berhati-hatilah jangan sampai melakukan kesalahan dengan melampiaskan frustrasi itu pada anggota keluarga yang tinggal bersama-sama dengan kita. Itu tidak baik dan tentu salah. Jangan sampai terjadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Mengingat Jalan Raya Serpong

Ada banyak hal yang bisa kuingat dari Jalan Raya Serpong kalau nantinya aku jadi meninggalkan tempat ini. Bukan berarti aku akan merindukannya. Bisa jadi aku cuma akan mengingat beberapa hal saja sehingga perlu menuliskan beberapa hal di sini. Iklan Pilkada Ratu Atut-Rano Karno Ter- stretch  Mungkin pilkada gubernur dan wakil gubernur Propinsi Banten pada tahun 2011 ini adalah satu-satunya pilkada gubernur setempat yang aku ada di sana ketika berlangsung. Sebenarnya melihat dari jumlah spanduk, iklan billboard, stiker gratis, pamflet dan hal lainnya, bisa ditebak kalau pasangan inilah yang menjadi berbahagia sebagai pasangan yang menang! Memang sepertinya Ratu Atut masih belum ada lawan. Tidak tahu apakah Rano Karno akan berfungsi secara optimal dan efektif. Sepertinya itu adalah soal lain.

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional