Langsung ke konten utama

menunda pekerjaan adalah hobi

aku pikir masuk akal untuk mengakui saja: menunda pekerjaan adalah hobiku.

dalam keadaan ekstrim, aku bahkan tidak mampu membuat diriku melakukan langkah pertama dari suatu tugas atau pekerjaan yang diminta dariku. tidak mudah, tidak mau, tidak ingin. dalam jangka pendek maupun jangka panjang, kebiasaan ini tidak baik. merugikan!

tapi entah kenapa aku tak mampu berbuat banyak -- dalam beberapa kali kejadian -- melawan kebiasaan menunda pekerjaan ini. bahkan aku sebenarnya harus merapikan sebuah database untuk dikirimkan ke bagian divisi lain tetapi malah aku menghabiskan waktu di sini, menulis update-an blog ini. sungguh aneh.

tidak efisien untuk diri sendiri tetapi aku tidak segan untuk menegur orang yang kuanggap tidak bekerja efisien. seperti standar ganda: orang lain tak boleh melakukan apa yang kulakukan.

seperti bukan figur (calon) pemimpin yang pernah kukhayalkan dulu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...