Langsung ke konten utama

kata orang, bagikan pengalamanmu!

 Setelah malang melintang dalam beberapa akun media sosial yang (pernah) ada, kesimpulan yang kudapatkan untuk menambah pengikut adalah sederhana:

Bagikan pengalamanmu!

Misalkan dalam belajar hal baru membangun sebuah perahu. Biasakan mendokumentasikan sebanyak mungkin hal yang dilakukan dan keputusan-keputusan yang diambil sampai akhirnya produknya selesai dan dapat ditampilkan ke umum atau sekedar dinikmati pribadi.

Mengapa perlu membagikan pengalaman? Karena mungkin saja dalam waktu yang sama, ternyata satu atau beberapa orang lain sedang melakukan hal yang sama, dalam beberapa variasi berbeda. Bila ternyata orang lain itu mempelajari (misalnya) kesalahan-kesalahan yang kulakukan dan setelah itu mencoba mewujudkan yang sama sambil meminimalisir dampak merugikan yang mungkin terjadi, sebenarnya itu adalah net positive untuk banyak orang.

Tentunya di kemudian hari aku ketemu iterasi lebih baik yang dilakukan orang itu, lalu aku mencoba mendapatkan tujuan dengan mengubah tata cara pembuatannya atau mungkin melakukan antisipasi X agar Y tidak terjadi. Setidaknya dengan demikian ada yang bertambah: Pengetahuan kolektif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...