Langsung ke konten utama

Makan Siang Bersama

Dekat-Jauh: Dame, Nadia, Irene, Ika
Ini mungkin satu-satunya foto yang akan mengingatkanku ketika jumlah tim SA dan support-nya masih "lengkap". Saat itu kami semua setuju untuk makan siang bersama pada suatu Jumat siang. Kebetulan waktu istirahat siang lebih lama daripada biasanya yang berarti kami tak perlu terburu-buru menyelesaikan sesi makan. Tentu saja mereka berempat sebagian dari keseluruhan tim kami dalam project yang penuh dengan hikmah.

Yeah, kita ambil hikmah dari pelajarannya saja. Pahit sih, tapi ada pembelajarannya.

Sebentar lagi semua akan terpencar-pencar karena project ini sudah hampir "selesai" dan berarti kami semua akan disbanded oleh PMO. Atau divisi apapun yang "berkuasa" di korporasi ini.

Hidup? Jalani saja...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?