Langsung ke konten utama

Melibatkan Diri Dalam Permasalahan Yang Ada - (Bag. 1 - Perkenalan)

Ada berapa banyak orang yang bersedia sukarela melibatkan diri dalam permasalahan yang ada, dengan tujuan memecahkan masalah?

Lebih mungkin orang melibatkan diri untuk mendapatkan profit sehingga bisa digolongkan ke kelompok oportunis. Aku pernah sering dituding begini oleh orang-orang yang berinteraksi denganku. Sepertinya ini didasarkan ketidakmengertian mereka dan kecurigaan bahwa ada orang yang bersedia -- sukarela -- terlibat aktif dalam suatu masalah dengan tujuan ingin membantu penyelesaian secepat-cepatnya, sebaik-baiknya.

Aku dikaruniai (dikutuk?) dengan perasaan yang sangat mudah terusik melihat masalah yang sepertinya kalau dipelajari lebih dalam bisa dicarikan solusinya. Sifat dan kondisi ini berkali-kali membebaniku sebenarnya. Sulitnya atasan-atasan memiliki anak buah sepertiku yang tidak suka berdiam diri melihat rekan atau atasan sendiri melakukan sesuatu yang sependek pengetahuanku adalah sumber masalah atau bagian dari masalah yang perlu dicarikan pemecahannya.

Siapa juga yang betah dengan kelakuan yang opportunistic, nosy, troublesome, etc. seperti aku ini? Pastinya tidak banyak.

(Bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...