Langsung ke konten utama

Melibatkan Diri Dalam Permasalahan Yang Ada - (Bag. 2 - Pendalaman)

Seperti yang sudah pernah kujelaskan di sini, tidak banyak orang yang bersedia secara sukarela masuk ke dalam permasalahan yang terlihat, dengan niat ingin mencari solusi yang paling baik. Kebanyakan orang dalam impuls pertama tentunya bersedia terlibat karena ada keuntungan dalam bentuk apapun yang ingin diraih.

Profit-oriented, which not always money, is what drive most of us. Doing something for survival is also "profit".

Makanya aku merasa posisiku sering dalam kondisi serba salah dan tidak enak karena aktivitas mencari solusi ini. Semacam hobi yang membuatku berada dalam sasaran tembak / pusat lampu sorot. Semaca nosy guy yang mau ikut campur dalam sedentary and lethargic office work.

The same shit on different day, pretending to work but actually doiong nothing, makes me angry and frustrated.

Tidak benar tapi kesan yang ditimbulkan ya seperti itu. Sedih ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...