Langsung ke konten utama

Melibatkan Diri Dalam Permasalahan Yang Ada - (Bag. 3 - Penunjukan)

Seperti yang telah kujelaskan di sini dan di sini, untuk dapat terlibat dan tetap murni itu tidaklah mudah karena adalah lumrah bagi kita menemukan orang yang bersedia terlibat karena dorongan kebutuhan personal atau kepentingan pribadi/kelompok. Ada opportunity yang muncul maka melakukan reaksi melibatkan diri.

 Untuk itulah dalam setiap kejadian, dalam niat membantu mencarikan solusi, tetap berpikiran jernih dan sigap menganalisis dinamika yang terjadi. Siapa saja para pemain yang terlibat dan apa kira-kira tujuan masing-masing mereka. Mengajukan diri untuk menyelesaikan masalah, menerima penunjukan atasan, atau memang berada di tempat yang salah pada waktu yang salah, apapun itu, tetaplah berpikir dan sadar.

"Cerdik seperti ular tetapi tulus seperti merpati," kata-kata yang pernah kubaca, kudengar, dan diajarkan -- meski tidak lengkap -- menjadi acuan dalam bertindak. Tidak semua orang mau percaya kalau dijelaskan dan akupun juga. Tetapi memang dalam masalah yang timbul, seharusnya mampu melihat dari luar. From out of the box, kata orang luar sana.

Masalah yang muncul memang harus diselesaikan tanpa sampai membuat diri rugi, bukan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.