Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Stagelight Adalah Salah Satunya

aku diingatkan tentang ada banyak program dan aplikasi yang kubuka, kupasang, kubayar langganannya, tetapi tidak kupakai secara optimal. Stagelight dari Open Labs adalah salah satunya. sudah kupasang di gawaiku, di komputerku, dan kubayar beberapa paket bunyinya. tapi sampai sekarang, ketika aplikasi ini akan diskontinu karena sudah diakuisisi oleh Roland, aku tidak juga menguasai apapun. itulah aku. jago membayar tapi tak bisa memanfaatkan. orang (produsen aplikasi dan program) mungkin suka dengan tipe konsumen seperti diriku, yang bersedia membayar premium tetapi tidak membebani server mereka karena aku ternyata hanya membayar tapi tidak menggunakannya. bayangkan, aku membayar untuk menggunakan tempat tetapi tidak dipakai sama sekali. biaya maintenance server lebih murah karena load yang lebih rendah.  Stagelight dari Open Labs ini adalah salah satu indikator yang menyadarkanku bahwa aku sangat boros dan tak bijak dalam menggunakan sumber daya yang aku punya. tidak efisien. tid

mengolah data tanpa kemampuan berbicara

aku berpikir untuk menambah ilmu dengan belajar mandiri. topik yang perlu diperdalam adalah kemampuan mengolah dan menyajikan data dengan kesimpulan yang diharapkan bisa membantu pengambil keputusan. ada beberapa hal yang mengganjal aku untuk memulai, misalnya dugaan bahwa apa yang kupelajari ini tidak bermanfaat optimal di pekerjaan yang sekarang. tidak ada yang suka pekerjaannya dibongkar dan dibedah, dianalisis dan diumumkan hasilnya. tak banyak yang mau berubah dan memperbaiki metode kerjanya. tidak termotivasi atau tidak merasa perlu, apalagi bila beranggapan bahwa, "selama ini begini saja toh masih terpakai.." kadang kalau sudah seperti itu aku merasa terjebak dalam posisi yang sekarang. kebutuhan masa kini sebenarnya sudah misaligned dengan kemampuan saat ini. tidak mudah untuk tetap berada dalam kompetisi. ditambah lagi model tingkah laku dan kemampuanku berkomunikasi sungguh perlu banyak bantuan. balik ke mengolah data, sebaiknya aku mengulang dan melatih diri

belajar mentolerir orang lain

tidaklah banyak orang yang diajari empati sejak kecil padahal sebenarnya kemampuan berempati itu sangatlah penting. tidaklah sempurna orang yang tak punya rasa simpati untuk orang lain. menganggap diri tidak sama dari kelompok orang lain, tidak bisa mentolerir kelakuan orang lain, dan segala macam hal yang tak lain dan tak bukan hanya menunjukkan betapa diri sendiri itu tak bisa menerima bahwa orang lain berbeda dari dirinya sendiri. ini semacam kalimat panjang tanpa isi yang terlalu sering kubuat dan kubagikan ke seluruh dunia lewat tulisan opini tiada arti yang tayang di dunia maya. ada saatnya aku seperti meracau dan aku sadar aku melakukannya. yang tak asyik itu adalah kalau aku bersikap seperti orang yang tak bisa mentolerir orang lain dari berbagai macam aspek. tidak mudah hidup menjadi diriku. mantap.

sudah diam terlalu lama

aku merasa bersalah karena sudah diam terlalu lama, menganggap semuanya akan baik-baik saja. padahal tidak bisa dan tidak mungkin. ada batasan atas kejadian dan dampak perbuatan serta keputusan yang diambil. menjadi lebih maju tapi tidak berdaya menghadapi variasi pilihan. semua yang kuanggap menjadi hak yang otomatis didapatkan ternyata tidak bisa begitu saja dilakukan. ada banyak hak yang harus bertarung lebih dulu baru bisa dilakukan. menjadi maju dan tak malu untuk membuat kesalahan agar bisa belajar. tidak semua orang punya keleluasaan yang sama untuk berbuat salah.

learning the things you that you might did for your family

this is a new topic which i don't think i'm qualified to write about: family. about my own family, the one i get and create and nurture and live in. i don't want to make mistakes, any mistakes, but that's how you learn and grow, right? you learn through mistakes. i want to get for myself the best family i can possibly have but to divide my resources away from work towards family? i have a very limited resource. to divert would mean loss of quality in my own work.

tentang harga yang tanpa ditawar lagi

ada beberapa hal yang selalu mengganjal di dalam hati karena tidak pernah diselesaikan dengan baik. ini tentang apresiasi dan penghargaan terhadap diri sendiri. kesadaran untuk menilai diri seobyektif mungkin -- meskipun sulit! -- tetapi tidak alpa mencari kebaikan dan nilai lebih dari diri sendiri. semua ini seperti gampang tapi tidak. butuh latihan dan evaluasi dan perbaikan di sana-sini. seperti yang aku lakukan malam ini sembari duduk di sofa. perbedaan karakter yang terpancing mencuat dan meruncing sampai seakan-akan tidak ada titik temu dan kesepakatan atas tujuan bersama yang telah diucapkan sebelumnya. belum begitu lama tapi sudah tak ingat lagi. mungkin karena ini semua adalah amnesia yang diharapkan memang akan terjadi. mungkin ini soal harga yang terlalu tinggi. harga diri. yang menolak untuk ditawar lagi. merasa terbaik dibandingkan orang-orang lain padahal masih ada banyak hal yang perlu diubah, diperbaiki, dianggap tidak lagi relevan sehingga harus diganti.