Langsung ke konten utama

mengolah data tanpa kemampuan berbicara

aku berpikir untuk menambah ilmu dengan belajar mandiri. topik yang perlu diperdalam adalah kemampuan mengolah dan menyajikan data dengan kesimpulan yang diharapkan bisa membantu pengambil keputusan. ada beberapa hal yang mengganjal aku untuk memulai, misalnya dugaan bahwa apa yang kupelajari ini tidak bermanfaat optimal di pekerjaan yang sekarang.

tidak ada yang suka pekerjaannya dibongkar dan dibedah, dianalisis dan diumumkan hasilnya. tak banyak yang mau berubah dan memperbaiki metode kerjanya. tidak termotivasi atau tidak merasa perlu, apalagi bila beranggapan bahwa, "selama ini begini saja toh masih terpakai.."

kadang kalau sudah seperti itu aku merasa terjebak dalam posisi yang sekarang. kebutuhan masa kini sebenarnya sudah misaligned dengan kemampuan saat ini. tidak mudah untuk tetap berada dalam kompetisi. ditambah lagi model tingkah laku dan kemampuanku berkomunikasi sungguh perlu banyak bantuan.

balik ke mengolah data, sebaiknya aku mengulang dan melatih diri sendiri untuk hal baru karena sebenarnya aku yang butuh peningkatan. bukan orang lain.

jalurnya dan caranya ada, tinggal memulainya. nah itu, baru berat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...