Langsung ke konten utama

menyadari keterbatasan yang mutlak: waktu

sebelum menuliskan terlalu banyak, izinkan aku meminta maaf atas kenyataan bahwa kemampuanku menurun dalam menulis.

jumlah kata yang makin sedikit, koneksi antar paragraf yang makin tipis (atau bahkan hilang), keraguan untuk mem-posting suatu update karena menduga kualitas buruk, dan hal lainnya.

ketika orang bilang, "sudah, lakukan saja dulu, nanti juga terbiasa." aku merasa hidup berkarya orang itu lebih mudah daripada hidup tulis menulisku. seharusnya aku belajar dan mengasah kemampuan menulis, lagi dan lagi sampai batas kemampuan tertentu. setelah itulah baru aku mencoba belajar kemampuan lain lagi.

kalau seperti sekarang ini, hanya sekedar tahu saja, lalu mencoba mencari tahu hal lain dan hal baru? tentu saja aku tahu cukup luas tapi hanya permukaan saja. tidak ada orang yang mau menjadi "sekedar bisa" saja. tak menghasilkan, soalnya.

kecuali orang itu pemalas, tidak berambisi, atau hal lainnya.

sekarang aku terdengar seperti orang yang sok tahu, yang dengan mudah orang lain tune out karena tak menemukan hal baru / menari dari tulisan-tulisanku. 

daripada menuliskan ini terlalu panjang, lebih baik aku mencoba mulai mendalami satu hal dulu, belajar!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.