Langsung ke konten utama

menyadari keterbatasan yang mutlak: waktu

sebelum menuliskan terlalu banyak, izinkan aku meminta maaf atas kenyataan bahwa kemampuanku menurun dalam menulis.

jumlah kata yang makin sedikit, koneksi antar paragraf yang makin tipis (atau bahkan hilang), keraguan untuk mem-posting suatu update karena menduga kualitas buruk, dan hal lainnya.

ketika orang bilang, "sudah, lakukan saja dulu, nanti juga terbiasa." aku merasa hidup berkarya orang itu lebih mudah daripada hidup tulis menulisku. seharusnya aku belajar dan mengasah kemampuan menulis, lagi dan lagi sampai batas kemampuan tertentu. setelah itulah baru aku mencoba belajar kemampuan lain lagi.

kalau seperti sekarang ini, hanya sekedar tahu saja, lalu mencoba mencari tahu hal lain dan hal baru? tentu saja aku tahu cukup luas tapi hanya permukaan saja. tidak ada orang yang mau menjadi "sekedar bisa" saja. tak menghasilkan, soalnya.

kecuali orang itu pemalas, tidak berambisi, atau hal lainnya.

sekarang aku terdengar seperti orang yang sok tahu, yang dengan mudah orang lain tune out karena tak menemukan hal baru / menari dari tulisan-tulisanku. 

daripada menuliskan ini terlalu panjang, lebih baik aku mencoba mulai mendalami satu hal dulu, belajar!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Persistent, With Smile"

Itulah motto yang harus kupegang dalam menjalankan tugas sekarang ini. Maksud dari "Persistent, With Smile" adalah bahwa aku tetap ngotot mencapai tujuan tugas/ kerja tanpa melupakan untuk terus tersenyum. Terdengar lebih mudah daripada kenyataannya karena saat mendapati hasilnya tak sebanding dengan upaya yang dikeluarkan, bisa jadi terasa pesimis, frustrasi, atau bahkan putus asa dan menjadi apatis! Ini tentu tidak baik dan tidak sehat. Untuk tetap bisa tersenyum dalam arti senyum yang sebenarnya, bukan senyum palsu yang dipaksakan, aku tentu akan mencoba mencari alasan yang pas. Tentu untuk bisa tersenyum dengan tulus dan punya makna, aku sedang ingin tersenyum. Yang kulakukan kemudian adalah menemukan hal-hal yang membuatku bisa tersenyum! Pencapaian kecil, lelucon pribadi, hal menyenangkan yang bisa kunikmati sendiri atau dibagi dengan orang lain. Tetap berusaha keras dengan memikirkan cara dan solusi terbaik, alternatif yang wajar, jalan keluar dari masalah,...

Daft Punk di Tron: Legacy

Dari sekian banyak blog post di internet soal film Tron: Legacy dari Disney ini, pastilah juga ada banyak yang membahas tentang Daft Punk yang mengisi ilustrasi musiknya. Tak apalah aku menambahkan satu post lagi yang bersifat minat personalku tentang angle Daft Punk, Disney, dan film fiksi ilmiah tentang komputer. Pemilihan duo Daft Punk adalah pilihan yang tepat. Musik mereka elektronik. Style  mereka robotik. Film ini tentang komputik (yeah, aku tahu aku memaksa rimanya). Tetapi betapa menariknya mendengarkan satu album ilustrasi musik untuk film ini membuatku sangat bersemangat untuk menontonnya! Aku ingin tahu apakah Linda akan merasakan hal yang sama denganku? Mengingat sekian tahun yang lalu aku membaca cerita tentang film Tron di terbitan Intisari yang saat itu sangat captivate  imajinasiku! Bayangkan: sebuah dunia dalam komputer dimana program-program saling berinteraksi, lengkap dengan adegan balap dan duel cakram! Keren! Padahal aku hanya membaca tulisan tent...

mengatur waktu sesuai kapasitas, prioritas, dan sumber daya lainnya.

 mencari tahu tentang manajemen waktu, pelan-pelan menerapkannya sesuai kondisi, konsisten dan berkomitmen dengan proses. lalu setelah beberapa waktu, melakukan evaluasi dengan maksud membuat beberapa perubahan dan penyesuaian demi semakin efektifnya bekerja. ini adalah upaya yang memerlukan ketekunan, kegigihan, dan kesabaran, selain tentunya kecerdasan pada tingkatan tertentu. prioritas yang tertinggi adalah menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya, dapat bekerja lebih cepat atau segera mendelegasikan tugas rutin yang tidak esensial. selain itu tentunya dapat berpikir kreatif dan menemukan solusi. coba lihat paragraf di atas. aku menuliskan hal-hal seperti aku tahu banyak hal padahal tidak.