Langsung ke konten utama

Melanjutkan Upaya Mengurangi Distraksi : Mencoba Mencari Celah

Jadi aku sudah menghapus beberapa program dan aplikasi dari peranti pintar yang kupakai sehari-hari. Sekarang terlihat ada lebih banyak ruang kosong dalam media penyimpanan, bisa kuisi dengan rekaman foto dan video yang terjadi di sekitarku. Hanya saja, aku menyadari ada kebiasaan baru yang muncul, aku seperti mencari celah untuk dapat melakukan hal yang dulu bersifat distraktif dalam aktivitas.

Tidak ada game? Coba browsing tak jelas tujuannya! Atau nonton layanan sreaming video lebih lama dari biasanya! Binge-watching, woohoo!

Lalu aku seperti menangkap diri sendiri melakukan hal yang merugikan: membuang waktu. Padahal kalau diterawang, waktuku tidak banyak lagi untuk melakukan upgrade diri agar bisa mencari kesempatan kerja baru. Masa aku rela melakukan hal yang sama lima tahun ke depan dan tak ada harapan untuk mendapatkan promosi atau kenaikan apresiasi (baca: gaji) kecuali pemilik perusahaan bermurah hati untuk "membuang" uang dalam kondisi sosial ekonomi politik masa kini.

Setidaknya, daripada bermain online game atau membaca pembaruan orang lain di media sosial atau menonton video streaming, mending aku tidur saja agar lebih cepat sehat badan ini dari penyakit radang tenggorokan yang kambuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?