Langsung ke konten utama

Bagaimana Dengan Polisi?

Itulah pertanyaan yang ada di benakku saat membaca sebuah spanduk pada bulan Agustus lalu yang berbunyi:

"KITA JAGA KAMTIBMAS ... DENGAN MELIBATKAN ... ORMAS-ORMAS"

adalah sebagian dari kutipan spanduk tersebut. Aku jadi berpikir, "Bagaimana dengan polisi?"

Memang baik sekali bila masyarakat umum secara aktif menjaga keamanan lingkungan tempat tinggalnya sendiri tetapi melibatkan ormas inilah yang membuatku bertanya-tanya. Kenapa bukan masyarakat bermitra dengan kepolisian dimana masyarakat dibina oleh petugas polisi dengan cara mengamankan lingkungan secara efektif, efisien, optimal.



Sebuah Spanduk di Pondok Pinang
Entah kenapa aku skeptis dengan maksud yang tersirat dari spanduk ini adalah mengacu pada ormas-ormas yang lebih sering bertindak dengan cara-cara intimidatif untuk menyampaikan maksud mereka, akrab dengan penggunaan kekerasan, dan segala macam hal tidak menyenangkan lainnya.

Atau mungkin saja aku memang salah menanggapi maksudnya. Seandainya begitu, maafkan keterbatasan nalarku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...