Langsung ke konten utama

Sepeda Motor Di Jalur Cepat

Bisa dibilang, pepatah "Hukum Tidak Berlaku Bagi Yang Membuatnya" bisa diterapkan di Indonesia.

Memang, dengan tidak seratus persen benar karena polisi tidak membuat sendiri begitu saja hukum berlalu-lintas di jalan raya. Tetapi sebagai otoritas yang berwenang menegakkan peraturan lalu-lintas, pelanggaran yang mereka sendiri lakukan terasa menjengkelkan dan menunjukkan seberapa baik kualitas sumber daya manusia yang menjadi petugas polisi.

Mau Nyelip Tapi Gak Muat.
Misalnya pada suatu hari sebelum mulai cuti bersama Idul Fitri tahun 2011 ini. Macetnya jalanan di Jakarta (sepertinya) makin meningkat! Mantapnya menyengsarakan! Aku tak habis pikir bagaimana bisa pemerintah kita ini seperti tak melakukan apa-apa dan tak bisa proyeksi pertumbuhan kendaraan pribadi di jalanan! Atau barangkali ada motif tertentu? Entahlah. Tapi, kembali ke topik:

Menyebalkan sekali bahwa petugas polisi yang (kalau dicegat pasti mengaku sedang melaksanakan tugas padahal bisa jadi cuma mau pulang ke rumah) seharusnya mematuhi peraturan lalu-lintas malah melanggarnya! Kita semua tahu kalau kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat tertentu dilarang masuk jalur cepat pada hari dan jam kerja!

Lalu melihat banyak sekali petugas polisi yang berseliweran menyelip di antara mobil-mobil yang sangat sulit bergerak, di ruas Jl. Sudirman, Jakarta Pusat, membuatku gusar. Ini karena di jalur lambat, sepertinya keadaan lebih parah lagi karena kendaraan umum yang berhenti seenaknya menaik-turunkan penumpang membuat para pengguna jalan lain SANGAT terhambat.

Nyolong Di Jalur Cepat.
Jadi aku memutuskan untuk mendokumentasikan beberapa petugas polisi -- dari banyak petugas polisi -- yang berzig-zag dan menyelip di celah antara mobil yang terkena macet di jalur cepat Jl. Sudirman. Belum tentu mereka sebenarnya sedang melakukan tugasnya tapi kupikir tak ada gunanya menghentikan mereka dan bertanya alasan apa mereka masuk jalur cepat.

Kalau memang menjalankan tugas (alias dari kantor menuju pos penjagaan) seharusnya tidak sampai melanggar aturan yang sudah ada kan ya? Kalau mereka saja melanggar, mungkin... Sebenarnya... Mencontoh para atasan mereka yang tak disiplin dengan peraturan lalu-lintas?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.