Langsung ke konten utama

Dick’s Gnosticism

Philip K. Dick, Sci-Fi Philosopher, Part 3 - NYTimes.com

Ask yourself: what does one do in the face of a monistic all-consuming naturalism? We can embrace it, hoping to wrest whatever shards of wonder and meaning we can from inquiries into the brain or the cosmos sold as brightly colored trade hardbacks, written by reputable, often prize-winning, scientists. Or we can reject scientific determinism by falling back into some version of dualism. That could mean embracing a spiritual or religious metaphysics of whatever confection, or — if one is still nostalgic for the disappointed modernism of, say, Kafka or Beckett — by falling back upon a lonely, alienated self in a heartless world of anomie.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Mengingat Jalan Raya Serpong

Ada banyak hal yang bisa kuingat dari Jalan Raya Serpong kalau nantinya aku jadi meninggalkan tempat ini. Bukan berarti aku akan merindukannya. Bisa jadi aku cuma akan mengingat beberapa hal saja sehingga perlu menuliskan beberapa hal di sini. Iklan Pilkada Ratu Atut-Rano Karno Ter- stretch  Mungkin pilkada gubernur dan wakil gubernur Propinsi Banten pada tahun 2011 ini adalah satu-satunya pilkada gubernur setempat yang aku ada di sana ketika berlangsung. Sebenarnya melihat dari jumlah spanduk, iklan billboard, stiker gratis, pamflet dan hal lainnya, bisa ditebak kalau pasangan inilah yang menjadi berbahagia sebagai pasangan yang menang! Memang sepertinya Ratu Atut masih belum ada lawan. Tidak tahu apakah Rano Karno akan berfungsi secara optimal dan efektif. Sepertinya itu adalah soal lain.

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional