Langsung ke konten utama

The Agony of Not Knowing

Merasakan ketidaktahuan dan tertinggal -- or being left out -- sungguh perasaan yang tidak mengenakkan. Semua orang tertawa atas sesuatu hal yang mungkin lucu tapi kita tidak paham. Lirikan bermakna yang kita tidak tahu sebagai kode apa. Senyum yang diberikan ke orang di sebelahmu tapi tidak untuk kamu.

Aku tahu posisiku yang tidak tepat dan cenderung tidak menguntungkan. Itulah sebabnya perlu reposisi untuk menghadapi keadaan dinamis yang bekerja seakan-akan against my own interest. Antisipasi, aksi, evaluasi, reposisi, antisipasi lagi, ulangi.

Seperti siklus yang tak selesai selama masih hidup, siklus yang dimulai sejak rasa sakit karena ketidaktahuan dan pertanyaan pada diri sendiri: "Apakah aku dimanfaatkan secara tidak adil atau apa?"

Tidak melupakan bahwa identitas yang kubawa sejak lahir dan diterjemahkan secara bebas di sini untuk mengkategorikan orang-orang secara gampang tanpa perlu mempertimbangkan aspek keadilan, kemanusiaan, atau kesamarataan. Dengan selalu sadar dan mawas diri, perhatikan dinamika lilngkungan sekitar, mengendus bau apa yang sedang ada di udara, merasakan dari sebelah mana angin bertiup, melihat aliran air di selokan, parit, kali, sungai, dan apa yang dibawa terdampar ke pantai oleh ombak laut yang patuh pada siklus bulan di langit.

Rasa tidak nyaman, ketakutan, sakit yang muncul saat tidak mengetahui apa yang terjadi. Akrab dan tak mau pergi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.