Langsung ke konten utama

The Agony of Not Knowing

Merasakan ketidaktahuan dan tertinggal -- or being left out -- sungguh perasaan yang tidak mengenakkan. Semua orang tertawa atas sesuatu hal yang mungkin lucu tapi kita tidak paham. Lirikan bermakna yang kita tidak tahu sebagai kode apa. Senyum yang diberikan ke orang di sebelahmu tapi tidak untuk kamu.

Aku tahu posisiku yang tidak tepat dan cenderung tidak menguntungkan. Itulah sebabnya perlu reposisi untuk menghadapi keadaan dinamis yang bekerja seakan-akan against my own interest. Antisipasi, aksi, evaluasi, reposisi, antisipasi lagi, ulangi.

Seperti siklus yang tak selesai selama masih hidup, siklus yang dimulai sejak rasa sakit karena ketidaktahuan dan pertanyaan pada diri sendiri: "Apakah aku dimanfaatkan secara tidak adil atau apa?"

Tidak melupakan bahwa identitas yang kubawa sejak lahir dan diterjemahkan secara bebas di sini untuk mengkategorikan orang-orang secara gampang tanpa perlu mempertimbangkan aspek keadilan, kemanusiaan, atau kesamarataan. Dengan selalu sadar dan mawas diri, perhatikan dinamika lilngkungan sekitar, mengendus bau apa yang sedang ada di udara, merasakan dari sebelah mana angin bertiup, melihat aliran air di selokan, parit, kali, sungai, dan apa yang dibawa terdampar ke pantai oleh ombak laut yang patuh pada siklus bulan di langit.

Rasa tidak nyaman, ketakutan, sakit yang muncul saat tidak mengetahui apa yang terjadi. Akrab dan tak mau pergi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Parkir "Ngaco" dan Tak Pedulian...(?)

Yeah aku tahu kalau memang parkir mundur itu SULIT apalagi kalau available space for maneuvering  sangat terbatas. Tetapi kenapa -- kalau memang masih ada waktu untuk itu -- tidak melakukan koreksi atas posisi parkir mobil yang kita pergunakan kalau kita sadar itu bisa menyulitkan diri sendiri untuk keluar dari parkiran nantinya (atau orang lain untuk memasuki tempat parkir di sebelah kita)? Misalnya posisi di atas, seberapa sulitnya untuk sadar bahwa posisi parkir kita itu SANGAT MIRING bahkan sampai memakan space parkir sebelah kita? Serendah itukah kemampuan mengemudimu? Yang terpikirkan olehku adalah dia terburu-buru ( positive thinking ) atau tak pedulian ( negative thinking ). Atau: Apakah SIM A yang kau pergunakan itu diperoleh dengan cara-cara tak pantas atau bahkan ilegal? Mengapa oh mengapa dirimu parkir dengan posisi sedemikian rupa?