Langsung ke konten utama

Melanjutkan Pertanyaan Ke Diri Sendiri

Beberapa hari yang lalu aku bertanya ke para pembaca di sini, tentang rasa kangen yang sebenarnya kuharapkan adalah keingintahuan kalian tentang keadaan diriku. Tapi setelah analisis ulang, aku berpendapat bahwa sebenarnya aku lebih menujukan pertanyaan itu ke diri sendiri. Merasa ingin diperhatikankah, tanya beberapa orang. Tidak juga, jawabku. Aku sebenarnya lebih ingin tahu tentang orang lain yang kutemui.

Mengetahui, tanpa rasa curiga tak beralasan atau memupuk kebencian. Tidak tepat dan tidak benar.

Saat ini sudah lebih dari jam sebelas malam. Kalau mengingat bahwa aku sudah bangun sejak jam 5 pagi tadi untuk bekerja, berarti aku sudah mencurahkan kemampuan otakku sekitar 17 jam! Kenapa hanya 17 jam? Ini karena aku menghitung waktu istirahat siang dan malam masing-masing selama satu jam.

Jadi untuk melanjutkan pertanyaan soal rasa kangen itu, aku ingin tahu apakah target yang kuberikan pada diri sendiri sudah ada yang tercapai? Bingung, kan? Mau fokus ke siapa dan di melakukan apa yang lebih dulu.

Hari ini "berhasil" mengelak dari kewajiban hadir dalam sebuah rapat kerja dikarenakan aku perlu keluar kantor dan melakukan konsultasi.

Ini adalalah hasil pembicaraan langsung dan tegas untuk menyampaikan maksud dan tujuan serta kebutuhanku. Apakah komunikasi langsung dan berdasarkan alasan yang tepat, dapat menghasilkan output yang diinginkan?

Tentu saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

ok laptop computer, now take a break

  Jadi sebagai pengguna laptop kantor untuk juga beberapa korespondensi pribadi dan " few-ish" non-work related stuff , aku tahu bahwa tidak bisa meminta privasi terlindungi karena: 1. Tidak ada hukum positif Indonesia (setahuku) yang bisa melindungiku saat perwakilan kantor mau buka-buka isi laptop kantor. 2. Kultur kantor tidak menghendaki komputer dan jaringan datanya dipakai untuk urusan non-work . Ini berarti aku perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentinganku sendiri. Kepentingan sendiri ini termasuk tapi tidak terbatas pada kesehatan mental, kesehatan  fisik, preferensi hidup, dan hal lainnya. Tidak sulit menemukan orang yang tidak menganggap beberapa aspek dalam hidup harus dilindungi karena privasi itu penting. Sekarang aku perlu beristirahat jadi laptop ini perlu sebuah break  juga.

orang pintar makan orang bodoh

ORANG PINTAR, MAKAN ORANG BODOH caranya agar orang bodoh tidak dimakan? berada dalam grup berjumlah banyak sehingga ada kemungkinan luput dari terkaman atau dimangsa. ada orang lain yang kena makan, bukan dirinya. tapi strategi ini membutuhkan tingkat kepintaran tersendiri. kalau bodoh tapi merasa pintar dan mau sendirian saja karena tidak mau berbagi kepintaran ? ya bisa habis begitu saja dalam keadaan sendirian pula.