Langsung ke konten utama

Membaca Buku Di Malam Hari

 Tidak semua orang bisa punya waktu luang sebanyak yang dimiliki segelintir orang lainnya. Kadang aku memang merasakan iri melihat orang yang bisa duduk-duduk saja karena menganggur. Kenapa merasa seperti itu? Karena aku punya banyak sekali buku yang belum dibaca, dan beberapa buku yang ingin kubaca ulang. Tapi tentu saja tidak ada waktu luang yang dibutuhkan untuk melakukannya.


Kondisi terburuk adalah aku sampai pada tahap di mana sudah tak bisa membaca lagi. Mungkin karena rabun dekat yang parah. Mungkin sakit yang membuatku membutuhkan asisten untuk melakukan apapun. Atau mungkin aku meninggal dunia. Bila itu terjadi, apakah semua buku bertumpuk di rak dan lemari itu akan terpaksa dilepas -- dijual murah atau dikilokan -- karena tidak ada ruang simpan atau merepotkan atau tidak ada yang merasakan manfaatnya.


Itulah, sebenarnya keraguanku. Aku berada di dalam lingkungan yang mana membaca buku itu adalah aktivitas yang tidak umum dan jarang pelakunya. Sedih juga mengalami keadaan hampir soliter karena berada dalam lingkungan yang punya kebiasaan berbeda berarti lingkungannya juga agak tidak kondusif untuk bisa membaca buku dengan baik dan menikmatinya.


Yang kulakukan saat ini adalah meluangkan waktu untuk dapat membaca buku, meskipun itu dilakukan di malam hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Persistent, With Smile"

Itulah motto yang harus kupegang dalam menjalankan tugas sekarang ini. Maksud dari "Persistent, With Smile" adalah bahwa aku tetap ngotot mencapai tujuan tugas/ kerja tanpa melupakan untuk terus tersenyum. Terdengar lebih mudah daripada kenyataannya karena saat mendapati hasilnya tak sebanding dengan upaya yang dikeluarkan, bisa jadi terasa pesimis, frustrasi, atau bahkan putus asa dan menjadi apatis! Ini tentu tidak baik dan tidak sehat. Untuk tetap bisa tersenyum dalam arti senyum yang sebenarnya, bukan senyum palsu yang dipaksakan, aku tentu akan mencoba mencari alasan yang pas. Tentu untuk bisa tersenyum dengan tulus dan punya makna, aku sedang ingin tersenyum. Yang kulakukan kemudian adalah menemukan hal-hal yang membuatku bisa tersenyum! Pencapaian kecil, lelucon pribadi, hal menyenangkan yang bisa kunikmati sendiri atau dibagi dengan orang lain. Tetap berusaha keras dengan memikirkan cara dan solusi terbaik, alternatif yang wajar, jalan keluar dari masalah,...

Daft Punk di Tron: Legacy

Dari sekian banyak blog post di internet soal film Tron: Legacy dari Disney ini, pastilah juga ada banyak yang membahas tentang Daft Punk yang mengisi ilustrasi musiknya. Tak apalah aku menambahkan satu post lagi yang bersifat minat personalku tentang angle Daft Punk, Disney, dan film fiksi ilmiah tentang komputer. Pemilihan duo Daft Punk adalah pilihan yang tepat. Musik mereka elektronik. Style  mereka robotik. Film ini tentang komputik (yeah, aku tahu aku memaksa rimanya). Tetapi betapa menariknya mendengarkan satu album ilustrasi musik untuk film ini membuatku sangat bersemangat untuk menontonnya! Aku ingin tahu apakah Linda akan merasakan hal yang sama denganku? Mengingat sekian tahun yang lalu aku membaca cerita tentang film Tron di terbitan Intisari yang saat itu sangat captivate  imajinasiku! Bayangkan: sebuah dunia dalam komputer dimana program-program saling berinteraksi, lengkap dengan adegan balap dan duel cakram! Keren! Padahal aku hanya membaca tulisan tent...

mengatur waktu sesuai kapasitas, prioritas, dan sumber daya lainnya.

 mencari tahu tentang manajemen waktu, pelan-pelan menerapkannya sesuai kondisi, konsisten dan berkomitmen dengan proses. lalu setelah beberapa waktu, melakukan evaluasi dengan maksud membuat beberapa perubahan dan penyesuaian demi semakin efektifnya bekerja. ini adalah upaya yang memerlukan ketekunan, kegigihan, dan kesabaran, selain tentunya kecerdasan pada tingkatan tertentu. prioritas yang tertinggi adalah menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya, dapat bekerja lebih cepat atau segera mendelegasikan tugas rutin yang tidak esensial. selain itu tentunya dapat berpikir kreatif dan menemukan solusi. coba lihat paragraf di atas. aku menuliskan hal-hal seperti aku tahu banyak hal padahal tidak.