Langsung ke konten utama

Selain Menjadi Robot, Ada Banyak Hal...

Yang seharusnya kuceritakan, kubagikan dalam blog ini, tetapi tidak kulakukan sampai sekarang. Kesibukanku menjadi pekerja yang hanya berorientasi pada uang telah menumpulkan kemampuanku berpikir dan menyusun kisah yang bisa jadi menarik. Ini sungguh mencemaskan dan berbahaya.

Akhirakhir ini aku merasa pekerjaan yang kulakukan tidak sesuai dengan apa yang kuinginkan. Tetapi dengan motivasi "kejar uangnya", semuanya tetap kulakukan tanpa memikirkan dampaknya. Sekarang, sudah terasa. Aku bagaikan robot pekerja dalam sebuah pabrik raksasa dimana yang dinilai hanyalah seberapa banyak output per satuan waktu yang bisa aku lakukan.

Menyedihkan.

Di mana lagi kebanggaan pribadi ketika berhasil menyelesaikan sesuatu? Hilang sudah. Bagaikan robot pekerja yang melakukan segalanya dalam otomasi demi mengejar target sekian angka tapi sense of belonging tidak ada memang menyusahkan. Aku tak tahu apa yang akan terjadi kalau terus seperti ini: Akan jadi apa aku nanti?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bugging Me

Look, I am not a person that you might call "grammar Nazi" but CMIIW, shouldn't this ad be corrected? Is it or is it not the correct word should be " SMOOTHER "?

Pameran 200 Tahun Raden Saleh

Billboard Pameran Raden Saleh di Parkiran Museum Nasional

Perbandingan Gado-Gado

Sebelumnya minta maaf tak ada foto karena beberapa alasan. Baiklah, begini ceritanya: Tadi siang akhirnya aku membeli lagi gado-gado dari langgananku yang biasa mangkal di dekat sebuah rumah sakit. Sudah lama sekali tak makan di sini karena beberapa kali aku datang selalu saja sudah habis. Cukup laris memang, apalagi mengingat biasanya dia mulai berjualan pukul 10:00 pagi dan pada 12:30 biasanya dagangannya sudah habis. Seporsi gado-gado buatannya bisa didapat seharga 5.500 rupiah. Sebenarnya di dekat kantor ada cabang restoran gado-gado terkemuka di Jakarta. Saking dekatnya, tak sampai lima menit jalan kaki sudah sampai di restoran ini. Setahuku banyak juga orang yang datang ke sini untuk makan gado-gadonya. Lebih dekat ke restoran ini daripada ke penjual gado-gado langgananku itu. Tapi sampai sekarang aku belum pernah makan gado-gado restoran ini. Alasannya sederhana. Seporsi gado-gado restoran dihargai tak kurang dari 15 ribu rupiah. Ukuran porsi aku tak tahu tetapi bi...